Wednesday, December 26, 2007

Sore itu di gudang karet…

 

 

Bacalah lalu sampaikan pada alam agar mereka juga menjaga anak-anak kita., True story, a lesson to preserve our moslem generation …

 

Sore itu Dudi, dodo, dan didi seperti biasa bermain bersama di gudang karet dekat sekolah mereka. Meskipun Dudi sudah menginjak usia 14 tahun dan duduk dibangku kelas 9 SMP, ia tetap merasa nyaman bermain bersama Dodo dan didi yang masih duduk di bangku kelas 3 SD. Mereka bertiga tumbuh bersama sejak kecil. Rumah mereka memang tidak terlalu berdekatan namun cukup dengan bersepeda 10 menit mereka sudah bisa saling bertemu bergiliran dirumah masing-masing. Ditambah lagi SD dan SMP mereka hanya terpisah jembatan gantung, maka setiap ada waktu luang mereka habiskan bersama.

 

Sore itu Dudi, dodo, dan didi seperti biasa bermain bersama di gudang karet dekat sekolah mereka. Waktu itu matahari sudah menuju peraduan. Temaram malam beberapa waktu lagi menjelang. Seorang gadis cilik berusia 7 tahun melintas dihadapan mereka. Masih berseragam putih merah dipelukannya boneka berambut ikal hadiah dari ayahnya. Yani namanya, kulitnya nampak kemerahan karena sesiangan tadi ia melepas waktu bermain dilapangan voly dengan teman-teman sekolahnya. Tiba-tiba Dodo yang mengenal Yani sejak mereka di sekolah ngaji yang sama 2 tahun lalu mendekati Yani.  Dodo mengajak Yani bergabung bersama teman-teman yang lain. Yani tentu saja menolaknya karena hari sudah menjelang Maghrib, dan ia tahu ibunya akan marah jika ia tidak lekas pulang. Dodo mengusulkan pada Dudi dan didi untuk bermain seperti yang mereka tonton di play station. Tentu saja dengan Yani sebagai partner permainan. Dudi dan didi awalnya tidak bergeming namun mereka jadi penasaran untuk bisa melakukan langsung permainan yang mereka tonton tempo hari.

 

Sore itu dengan susah payah mereka bertiga membujuk Yani untuk ikut dalam permainan. Akhirnya Yani tergiur juga setelah diiming-imingi uang Rp.15.000,-. Tentu saja untuk anak seusia Yani uang tersebut luar biasa besar nilainya. Ia bisa membeli sebatang cokelat dan sebuah boneka mungil di abang tukang mainan depan sekolahnya. Yani menurut saja ketika ia dituntun ketiga kakak kelasnya itu ke dalam gudang karet. Ia senang meskipun bingung karena belum tahu permainan yang akan dimainkan. Namun uang Rp.15.000,- itu bermain dibenaknya, mengusir kebingungan dan ketakutannya.

 

Sore itu di gudang karet, permainan itu dimulai. Dodo yang pertama kali melucuti pakaian Yani dan menggagahinya di hadapan kedua temannya. Lalu merka bergiliran melakukan hal yang sama. Tentu saja yani kecil berontak, tapi apa daya ia hanya gadis kecil yang tidak sebanding dipasung ketiga anak lelaki yang sedang mencoba permainan baru mereka dengan sekuat tenaga.

 

Sore itu di gudang karet, yani menangis tersedu-sedu namun tak seorang pun mampu mendengarnya karena adzan Maghrib bersahutan disetiap sudut jalan.  Sementara ketiga bocah yang mendadak buas itu sudah berhamburan pulang ke rumah masing-masing. Astaghfirullahaladzim. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.

 

Persidangan sampai tahap akhir, tuntutan orang tua yani berbuah meski tak sesuai harapan. Dodo sebagai otak dan pelaku dikenai sanksi kurungan 6 bulan potong tahanan, didi pun tak jauh berbeda nasibnya dengan Dodo. Namun untuk pelaku tertua, Dudi, pengadilan menyerahkannya pada keluarga untuk dibina, karena psikologinya terguncang serta alasan keluguannya. Orang tua Dudi yang hanya seorang kuli bangunan tak kuasa melakukan apapun untuk memberi pelajaran pada anak bungsunya ini, apalagi untuk membina dengan sepantasnya. Maka dengan berlinang airmata mereka menyerhkan perihal pembinaan ini pada pihak sekolah. Namun pihak sekolah memilih walikelas Dudi sebagai ujung tombak decision maker dalam pembinaan Dudi. Maka? Lieur lah walikelasnya….

 

Any suggestion?

 

 

Wish it was only a story, or a nightmare

Just forgot it or woke up immediately,

But I can’t.

 

 Nurul UmmiF2

 

Table Manner Training




Dalam rangka memperingati hari Guru dan PGRI Desember yg lalu kami diundang training di Hotel Santika Cirebon, Table manner Training gitu loh! Biar jadi guru yang siap lahir bathin untuk jamuan dengan para Presiden dunia kali ya...

Jangan ke Dokter Lagi!

Rating:
Category:Books
Genre: Health, Mind & Body
Author:Dr.Tauhid Nur Azhar & Bambang Trim
Jangan ke Dokter lagi! Pesan seorang dokter kepada pasiennya. Dokter satu ini memang extraordinary, smart but funky! Ini bukan resensi bukunya, sekedar sharing dari yang kubaca en kukenal dokternya. Di bukunya ini, Dr. Tauhid Nur Azhar alias Mas Dadang mengulas sistem imunitas tubuh yang Subhanallah sudah sedemikian sempurna Allah atur dan berikan cuma-cuma untuk manusia. Buku ini bicara banyak tentang manajemen tubuh kita, musuh-musuh tubuh seperti virus,bakteri,cacing, cara pencegahan penyakit eeen yang spektakulernya dikasih solusi makanan sebagai pengganti dokter, eit bukan obat yang banyak zat kimianya itu loh! So, grab the book now !!!

PS: Sorry ya Mas dadang kemarin sore Nurul baru anter si dede ke dokter lagi, gejala thypus katanya. Mudah-mudahan itu yang terakhir ya he...he...



Kata Popeye si Pelaut…

Rating:★★★★★
Category:Other

Memasuki teras rumahku, langkahku sudah mulai terseret-seret. Seluruh badanku terasa remuk redam setelah dua hari ini kehujanan terus. Untunglah sepeda motorku sudah sampai diteras sebelum aku benar-benar ambruk.

Si Mba Neng, khadimatku sibuk menyiapkan teh hangat. Si Mba beberapa kali menawarkan untuk periksa ke dokter saja atau setidaknya dipijat Emak Odah, tukang pijat paten sebelah rumahku. Wah bukannya alergi dokter or anti pijat, tapi rasanya aku tidak separah itu hanya kurang tidur dan kurang makan and kurang sehat aja.
Akhirnya selepas Isya khadimatku pamit pulang. Seperti biasa tinggallah aku dan putra-putriku.

Menjelang tidur Fathan dan Fathiyya kegirangan karena dapat kesempatan memijat punggung dan kakiku. Putriku yang minggu kemarin genap berusia 4 tahun itu paling semangat melakukannya. Lumayan pijatan lembut tanpa gaya dan tenaga itu melerai lelahku meskipun rasanya ga ngefek banget untuk pegal-pegalnya. Tapi asyik dimanja buah hati. Apalagi pakai acara gelitik menggelitik. Waah ga ada duanya deh happynya. Meskipun pernyataan putriku sempat membuat aku tercengang-cengang.
“Dede tahu ummi sakit apa”
“ Sakit apa coba? Emang dede tahu ya?” tanyaku.
“ Ummi sakit karena ditinggal abi kaaan…Abi kan lagi berjuang ummi, lagi kerja” suara mungil itu mengalir begitu saja.
“ Ngga aaah, ummi cuman cape kok. Dede Kata siapa?” tanyaku, hati-hati. Penasaran dengan kedewasaannya yang tiba-tiba itu.
“ Ehmmmm…kata…kata popeye si pelaut tuuuuut….tuuut….” fathiyya menjawab sambil bersenandung jingle kartun popeye. Yeeee…baru aja mendadak dewasa sudah keluar deeh aslinya…bayi banget!

Saturday, December 22, 2007

Study Tour to Baturraden-Goa jati jajar-Owabong

Start:     Dec 30, '07 06:00a
End:     Jan 1, '08 9:00p
Location:     Baturraden, dimana coba? lupa!padahal baru 3 bulan kmrn ksono...au ah gelap!
Habis begadang ngisi raport, ngadepin ortu siswa yang anaknya beragam problems...teruus besoknya harus ngawal mereka (siswa) jalan-jalan...hwa...ga bangeeeet.....
Balada wali kelas nieeeeeeeeee...........

Farewell Party

Start:     Dec 25, '07 08:00a
End:     Dec 26, '07 9:00p
Location:     Masjid Kubah Emas----TMII----Jakarta
Tour mulai dari Masjid kubah emas hingga Taman Mini Indonesia Indah...
Free only for teachers of SMPN 3...last service from our headmaster before he move to another school...

Fathiyya's birthday

Start:     Dec 23, '07
"Ummi besok dede empat tahun kan? Tuh kan apa kata dede juga...dede sudah tinggi kan...jadi boleh pake lipstick seperti ibu gulu!"
Woke up in the morning, my angel shouted me up.
Fuiiiih....no..no..but yes you'll get my lip service for your milad dear....and of course your jumbo banana split!
Happy milad dear...May Allah bless your life here and hereafter...

Thursday, December 6, 2007

Kepada Bapak anak-anakku

bila kita telah
dan terus masih
berarti kita akan

telah itu sejarah
masih itu kenyataan
akan itu harapan

hari ini sewindu sudah
sejarah kita tercatat
semoga harapan itu menjadi kenyataan

'Happy wedding anniversary dear...'
Thanks 4 being my best soulmate ever!!

 

Hati yang merindui

  

Ini bukan kisah cinta meski judulnya merupa novel cinta. Walau bukan kisah cinta, ini sebenarnya cinta nan tulus dari keping hati anak-anakku, Fathan dan Fathiyya.

 

Sejak kepergian abi mereka untuk tugas di Kuala Lumpur, sayu di mata binar mereka. Fathiyya yang akhir Desember nanti baru genap berusia 4 tahun, mungkin dapat dipahami jika merasa ditinggalkan begitu saja oleh abinya (karena sejak itu ia tidak mau terima telepon dari abinya).

 

Namun untuk kakaknya, Fathan yang sudah duduk di kelas 2 SD, rasanya sudah seharusnya mengerti dan memahami kepergian abinya untuk tugas. Namun tetap saja Fathan, putraku ini membatu, tak mau terima telepon abinya yang setiap jam breakfast n dinner rutin ngabsen buah hatinya.

 

Tiba-tiba Fathan & Fathiyya serasa memusuhi abinya. Setiap kutanya kenapa, mereka langsung diam seribu bahasa. Awalnya kupikir karena Fathan kecewa , kami tidak bisa mengantar kepergian abinya dari bandara tempo hari. Namun setelah berlalu lebih dari seminggu baru terlihat, Fathiyya hanya mau bertelepon dengan abinya kalau sekedar meminta oleh-oleh mainan impiannya, untuk bercerita yang lain-lain Fathiyya membatasi karena di ujung ceritanya Fathiyya akan bertanya “kapan abi pulang?” Lalu dia tidak akan terima jika jawaban abinya ‘nanti’ or ‘next week’ atau ‘next-next’ yg lain. Yang diharapkannya hanya satu jawaban ‘sekarang’, jika tidak dia akan langsung menangis meraung-raung!!

 

Sedangkan Fathan sedikitpun tiada kata terucap untuk abinya. Setiap Handphone ku berdering dan ternyata abinya yg menelpon, dia langsung memasang kedua tangannya untuk menutupi telinganya lalu pergi menjauh, berdiam diri disudut kamarnya.

 

Baru kusadar dalam diamnya putraku menangisi abinya , hatinya merindui abinya. Ia rindu bersenda gurau dan sholat berjamaah dengan abinya. Maka ia tak kuasa jika mendengar suara abinya, ia tak kuasa berkata-kata karena airmata yang tertahan telah mencekik tenggorokannya. Tiada kata untuk Abi, hanya hati yang merindui….

 

Pulanglah wahai bapak anak-anakku…

Go home soon, my dear husband.

We miss you so…

Dec 1st 2007

 

 

 

 

 

Saturday, September 22, 2007

Last long holiday, fuiiiih....kembali ke laptop!!!




2 minggu liburan berakhir dengan airmata, aku dikejar deadline dari publisher bukuku harus segera naik cetak! Walhasil anak2ku ikut terperangkap dalam liburan yang ga jelas (kemanapun aku pergi harus...kembali ke laptop!). Alhamdulillah ada bodyguard yg baik hati bisa menceriakan sisa libur mereka... meski mereka tetap protes, ummi dikebon binatang kok bawa laptop!!!
Sorry honey, I owe you much for this!!
Thanx 4 Mr. Aan (my son's teacher who dare to be my kids' body guard)

Lara Ramadhan...

Siang itu aku tidak bisa menolak keinginan putraku untuk berbuka dengan pizza favoritnya. Aku menyanggupi karena ngga tega juga lihat dia merengek-rengek sementara dia sudah bertahan berjuang untuk tetap shaum meskipun banyak teman seusianya disekolah tidak shaum.

 

Ini bukan tragedi paprika dalam pizza, kalau sesudahnya aku muntah-muntah, panas-dingin dan migrain berat. Waktu itu khadimatku sudah pulang, tepat ba’da Isya untuk kesembilan kalinya aku muntah hebat. Badanku sudah tidak bisa bergerak, tergolek lemas dipembaringan, what’s up my body? Dan sepertinya tubuhku masih menolak something inside me, perlu muntahan kesepuluh nampaknya…

 

Putraku yang biasanya sibuk merengek minta dihidangkan cemilan ba’da teraweh malam itu ia nampak lebih ‘mature’. Dengan sigap ia menelpon abinya, mengabari keadaanku. Suamiku terdengar panik tapi tetap tenang memandu putraku untuk menanganiku. Mulai dari menyiapkan air minum hingga menggosok tubuhku dengan minyak kayu putih. Aku minta putraku memeriksa pintu depan dan belakang yang belum sempat kukunci setelah khadimatku pulang. Putriku sibuk menangisiku, sambil memanggil-manggilku…ummi…ummi…. Deuh putriku ini lagi main sinetron kali, usianya belum lagi 4 tahun tapi sentimentilnya rek….

 

Setelah muntahan kesepuluh keluar tubuhku jauh lebih ‘enakan’. Suamiku yang tugas berbeda kota denganku masih keep contact dengan putraku. Aku sudah punya tenaga untuk bicara langsung dengan suamiku. “Ummi istirahat aja, kata kaka Fathan pintu-pintu sudah dikunci semua, tinggal motor diluar tapi aman kok mi. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Ummi tidur aja.” Suara diujung sana terdengar menentramkan, sepertinya tahu kegelisahanku. Bagaimana tidak khawatir, aku tidak berdaya, sementara dirumah ini hanya aku dan kedua anakku, motorku pun masih diluar…

 

Tengah malam aku terbangun dering HP dari suamiku, “Feeling better honey? Ummi ingin apa? Sedang ingin sesuatu ya sampai sakit gini?”

Sebaik-baiknya jawaban seorang istri adalah yang menentramkan suaminya. Waktu itu aku hanya ingin teriak “ I want you to be here, to be with us …” tapi kutahan dikerongkongan.

Hik…hik…ngga boleh yaa…karena ia bukan milikku saja ia juga milik ummat yang lebih berhak atas dirinya…ia harus disana…

 

Ramadhan ini bukan yang pertama tanpa suamiku, tapi tetap laranya serupa…

 

 

7 Ramadhan 1428H

Untuk yang sendiri diheningnya Ramadhan,

Allah is the perfect companion…

Tuesday, August 7, 2007

Tips Mahir Menulis untuk Anak Usia Prasekolah

Link

SEMINAR NASIONAL, "Pendidikan Profesi-Sertifikasi Guru dan Prospek LPTK"

Start:     Aug 8, '07 07:30a
End:     Aug 8, '07 3:00p
Location:     Ballroom Savoy Homan Bidakara Hotel-Bandung


Narasumber:
Fuad Abdul Hamied (Deputi Menkokesra Bidang Pendidikan)
Fasli Jalal (Dirjen PMPTK Depdiknas)
Mohamad Surya (Ketua Umum PGRI)
Sunaryo Kartadinata (Rektor UPI)
Zamroni (Direktur Profesi Pendidik Depdiknas)
Moh. Fakry Gaffar (SC APNIEVE/Mantan Rektor UPI)
Winarno Surakhmad (Konsultan JICA-Redip)
Said Hamid Hasan (Direktur Eksekutif Asosiasi LPTK Indonesia),
Uu Rukmana (Ketua Dewan Pendidikan Jawa Barat),
Cucu Saputra (Kepala Sekolah SMAN 3 Bandung),
Arief Achmad (Ketua AGP-PGRI Jawa Barat)
Kusmana (Ketua MGMP B. Inggris Jabar).

Penanggap Ahli:
Ahmad Sanusi, Yusuf Amir Feisal, Asmawi Zainul, Ahmad Kosasi Djahiri, Engkoswara, Aziz Wahab, Endang Soemantri, Dadang Dally, Mohammad Ali, Suwarma Al-Muchtar, Sanusi Uwes, Berliana Kartakusumah, Didi Turmudi, Popong Odje Djunjunan, Dana Setia, dan Amich Alhumami.

Dalam Seminar itu juga akan dilakukan Soft Launching Jurnal Guru "Educare" dan Tabloid ALUMNI-NETWORK yang diterbitkan IKA UPI.

Pengurus Pusat IKA UPI
Ketua Umum
Drs. H. I. Shojan Taftazani, M.Pd
Sekretaris Jenderal
Dr. H. Aim Abdulkarim, M.Pd.

Acara ini didukung oleh:
REPUBLIKA
STV
MASIKA ICMI (Majelis Sinergi Kalam Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia)
DOMPET DU”AFA BANDUNG


Saturday, June 30, 2007

From Baturraden with peace and luv!


Di Batu Raden...

Comparative study with my school colegues, full of joys and stories. The pictures suposed to tell the story, but I don't get it why the title of each pictures changed to be MYBEAUTIFUL PICTURE? who said that!! Niih PC so tau deeeh...

Teachers room or ...studio?




After Farewel party with the students, June 25th 2007
Berseragam batik yang dijahit bersama, melepas murid bersama, akhirnya berfoto bersama...

Wednesday, June 27, 2007

He finally wrote... Bravo dear!!

Rating:★★★★★
Category:Other
I was so surprise when I checked my son's bag and his stuffs (my daily routine), I got his writing. O Rabb in his age he could write his experience... How grateful we are to have him! Alhamdulillah...Subhanallah..

But guys check this out carefully, he got 10 (excellent mark) from his teacher. Does he deserve to get it? It just a beginning, teacher...please don't let him satisfied.

Here is what he wrote:
Mengarang
Fathan dan Reza sedang bermain gangsing, umi Fathan memanggil fatahan. Fathan bertanya ada apa umi. Fathan tolongin umi untuk pindahin sayur ke meja depan.
Tiba-tiba dijalan ada yang tabrakan motor mio dengan angkot. Umi dan Emba belum tahu. Fathan Dian dan Reza sudah tahu dan Fathan mengasitahukan umi dan emba dengan berita itu. Setelah itu waktunya mengaji. Waktu 04.00 WIB, kemudian Fathan segera pulang dari sekolah ngaji. Fathan bergegas ganti baju karena Fathan ingin menonton Tivi. Akhirnya sudah malam Fathan akhirnya bobo Z Z Z Z......!!!

Thursday, June 14, 2007

Kaulah gravitasi...

Pergilah, tapi jangan bawa hatiku

Ambillah sesuka hatimu

jangan sisakan apapun untukku

tapi jangan sentuh hatiku

 

Pergilah, jangan beri aku ruang lagi

jangan pinta setengah hatiku

kaulah gravitasi itu

yang menarikku dengan cepat

menghempaskanku ke dasar

membuatku sulit bernafas

meski sekedar 'tuk menghela

 

Pergilah, sebelum aku benar-benar mabuk gravitasi

tapi jangan bawa hatiku

lakukan sesuatu sekarang juga

 

Pergi dan menyerah atau berperang bersamaku

jangan diam membisu

karena diammu meniadakan gravitasi

tak ada titik nadi

tak ada detak jantung

semua mati

semua tak ada

 

Pergilah atau tabuhkan genderang perang

jangan hanya diam disitu

karena kaulah gravitasi...

 

Sudut kamar 14,

Pasca prajabatan

Fuiiii....

Wisata ke Batu Raden

Start:     Jun 17, '07 06:00a
End:     Jun 18, '07 9:00p
Location:     Yaaa di Batu raden kan???
Ke goa jatijajar, trus ke moroseneng then ke owabong, sounds great...tapi ga boleh bawa my kids...whuaaa....hik...hik...

Prajabatan terindah...O..not again!!




Inilah cerita selama dalam karantina 14 hari bersama di PUSDIKLATPRI ... Speechless...
Let the pictures tell u all the pain and the joy...
Sorry ya guys yg foto2nya terpampang...tapi aku sdh dapet ijin kalian kan... ^_^

Sunday, May 27, 2007

Akhirnya ia menerima dirinya sebagai istri kedua…

 “ Ummi, aku dapat hadiah indah dari Allah saat aku mencium Hajar Aswad. Saat itulah hatiku ikhlas ditakdirkan-Nya menjadi istri kedua.” Suara diujung handphone-ku bergetar menahan luapan haru dan resahnya.

 

Hari ini  sahabatku di Bandung menghubungiku setibanya ditanah air, setelah 14 hari penuh menjalani ibadah umrah. Aku belum bisa menemuinya karena tugasku diluar kota tidak memungkinkan untuk menyambut kepulangannya. Dengan beragam tanya dihati, kudengarkan seksama setiap cerita yang mengalir darinya.

“Ummi, sepertinya aku harus konsultasi dengan abi, boleh kaan?” sahabatku meminta persetujuanku. Ku berikan nomor contact suamiku. Sepertinya, abi memang harus dilibatkan dalam hal ini, supaya ada persepsi ikhwan dan syar’i.

 

“ Seperti yang ummi tahu, dulu aku begitu memandang sebelah mata pada poligami bahkan aku sering berdo’a untuk ditakdirkan menjadi istri pertama saja jika tidak bisa menjadi istri satu-satunya. Tapi Masya Allah, pertemuan dengan Bapak kharismatik itu mengubah semua cara pandangku terhadap istri kedua. Selama berumrah bersama beliau, seakan-akan kesantunan beliau mengantarku pada nilai mulia sebuah pernikahan, baik itu sebuah poligami ataupun bukan. Sekarang saya bahkan sudah siap menjadi istri kedua beliau.”

 

Aku sungguh terkesima mendengar penuturannya. Sahabatku  yang dulu begitu mengagungkan diri untuk menjauhi lelaki bersuami, yang begitu perfeksionis menilai sosok suami ideal, yang begitu antipati pada status istri kedua, akhirnya….

Subhanallah, mudah sekali bagi Allah membolak-balik hati manusia.

 

Di usianya ke-28 ia telah meraih semua yang diimpikan--karir yang menjulang, fisik yang cantik, prestasi yang meroket dan segala yang mengundang decak pesona wanita--kecuali sebuah pernikahan dan segala warna didalamnya.

 

“ Alhamdulillah kalau teteh sudah menemukan seseorang yang memang Allah pilihkan menjadi imam bagi kehidupan rumah tangga teteh. Mudah-mudahan dimudahkan jalannya” aku memberi support.

 

“ Itu dia ummi, kenapa aku perlu bicara pada abi. Masalahnya belum ada pembicaraan apapun antara aku dengan bapak itu tentang hal-hal yang menjurus pada pernikahan.”

 

“Jadi, selama di tanah suci apa saja yang sudah kalian bicarakan?” aku jadi sedikit bingung waktu itu.

 

“Ya seputar ibadah saja, beliau pembimbing kelompok kami. Tapi setiap aku berdo’a, istikharah, semakin kuat kecenderungan dan keyakinanku untuk menjadi istri beliau, meskipun harus jadi yang kedua.” Suara sahabatku terdengar terbata-bata, sesekali terdengar isak tangis tertahan.

“Lalu abi bisa bantu bagian mana nih teh?” tanyaku lagi, penasaran.

“ Aku tahu ini sedikit janggal, tapi aku harus ikhtiar. Aku mau minta saran abi. Bagaimana cara yang ahsan untuk melamar bapak itu?”

 

Kalimat terakhir sahabatku sungguh diluar dugaanku….sepertinya ini menjadi refleksi bagiku sebagai istri pertama---Insya Allah satu-satunya…

Wallahu a’lam bishawab, tapi aku jadi penasaran juga ingin dengar jawaban abi nih…

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Friday, May 25, 2007

Pengakuan diatas kasur!!

Rating:★★★★
Category:Other
Pengakuan diatas kasur
Kaka belum punya dosa kan mii !!

Sungguh hari ini hari melelahkan untukku. Selesai ‘menceramahi’ siswaku seharian ini, aku masih harus masuk bengkel (service bulanan my motorbike), lalu mampir supermarket untuk belanja mingguan, terus jemput putraku dari sekolahnya karena hari ini jadwal dia ke dokter giginya. Setelah menunggu dokternya yang sempet keluar klinik dulu, akhirnya…selesai juga check and re-check gigi putraku. Sudah adzan ashar waktu itu, ku pikir bisa langsung pulang, bertemu kasur nan empuk untuk sekedar meluruskan kaki sambil tarik nafas…. Ternyata…giliran putriku yang mogok! Karena lelah menunggu kakaknya diperiksa dokter gigi, dia merengek minta kompensasi—laaa mirip demonya para buruh and guru aja!

Setelah negosiasi sana-sini---sampai harus telpon abinya yang masih diluar kota---tetap dia bersikukuh untuk mandi bola saat itu juga! Ooooo my Rabb…. Baiklah, selamat tinggal kasur nan empuk, karena aku harus belok dulu masuk mall untuk kasih hak putriku berbahagia 30 menit dengan ratusan bola warna-warni itu. Akhirnya setelah dijalani semua, hari itu selesai dengan full big smile!! Benarkah sudah selesai???!

Ba’da Isya kuharap aku bisa benar-benar merebahkan tubuh penatku…ternyata… selesai semua perkara homework-nya, putraku duduk disisiku---diatas kasur nan empuk---memandangku dengan binar matanya…dan…
“ Ummi, kaka sudah tahu sesuatu sekarang…” putraku membuka percakapan.
“ Tahu tentang apa ka?” aku menanggapi datar, karena penat hari ini sungguh membuat tubuhku remuk redam.
“ Kaka belum punya dosa kan?” katanya sambil mengumbar senyum.
Waktu itu mataku yang sudah layu, terpaksa tebelalak dengar pernyataannya. “Lo kata siapa ka?” tanyaku.
“ Kan kaka masih 6 tahun ummi. Jadi belum punya dosa kalau salah.”
“ Begitu yaa…” aku menanggapi sedatar mungkin, mengulur waktu sampai dapat penjelasan yang pas. Waah kalau penjelasanku meleset dikit aja, nanti dia pikir karena belum baligh dia bisa seenaknya tinggalin sholat, ngaji, dan lain-lainnya.
“ Jadi benar kan mi kaka belum punya dosa?” Fathan mengejarku lagi dengan pertanyaan itu. “Benar kan mi?”
Waiiiit……………seharian ini rasanya aku belum sempat tarik nafas yang panjaaaang. Ambil jalan pintas…
“Kita telpon abi yuk…kaka tanya abi langsung deh pasti jawabannya sama dengan ummi” akhirnya jurus terakhir dikeluarkan. Dan sepertinya tokcer bin cespleng dengan argumen abinya. Akhirnya hari ini happy ending juga…besok episode apa lagi ya?? Huaaaaaaa….hik…hik…

Allah Knows

Link

My best friend’s wedding




It was all in purple…the invitation cards, the crafts, the wedding dress, the guest costume, the wedding limou…what a purple!! So…my lovely sisters-friends who’s next? Come on gals, let’s grab the half of Dien!

Setya graha Bandung-may 19th 2007

Thursday, May 24, 2007

Kebenaran untuk Anak

http://www.harunyahya.com/indo/anak/index.html
Situs cantik nan cerdas dan menggemaskan untuk anak selalu ingat pada penciptanya. My kids love it very much!!

My kids Bergaya nie!!




I'll keep these picts, untuk nanti kalian tatap dan tertawa bahagia saat dewasa... jangan pernah lupa kalian punya masa kecil full of Joy sweethearts!!

Habibie, A briliant President!




Baharuddin Jusuf Habibie adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Ia menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998.

Beliau nie Subhanallah cerdas nian, kata cucunya (she was my student) resep briliant nya yakni bangun malam, read loads of book ba'da shalat lail ... Subhanallah!!

Foto nie diambil by My husband waktu beliau berkunjung ke Bandung awal Mei 2007, senangnya jadi wartawan ya...bisa dekat-dekat tokoh penting!

Wednesday, May 23, 2007

Bunga desa, bersemi sudaaah...




Saat bunga desa bersemi…
Satu bulan tak pulang ke rumah kami di Bandung…Subhanallah…Bunga-bunga depan rumah kami bersemi sudah…Hmm apa ya namanya…bunga desa kah?? Kembang desa?? Waah itu lain lagi ceritanya ya ;x

Harvest time! Let's grab the strawberies! Don't miss it!!




The last looooong weekend was the most lovelicious vacation for this semester. O’ Rabb hard to believe we still have such lovely place and sooooooooo reliable…no expensive at all!!

From the gate we can see the pretty mountain with the field carpet lies on. Take a deep breath…feel the fresh air come into your lung.
There are two gates, The one is the way to go right to the Saung (gazebo), the cozy place to have lunch and of course the strawberries and its juice. While the other one is the way to go to the Strawberry garden, to let our kids pick the strawberries by themselves.
My kids were extremely excited to learn how to pick the ripe right strawberry!! Unfortunately…this pictures would be the last remembrance of Fathiyya’s fave japan jacket, she missed it in the gazebo I guess…

The ticket for each gate only a thousand rupiah!! Rp.1000,- saja …but…if you choose to go to the garden and pick your own strawberry, you have to pay about Rp.40.000,- /kg for the strawberries. But only Rp.20.000,-/kg/box for the instant strawberries (they sale them in other gate of course!), and only Rp.5000,-/cup for the strawberry juice, Rp.15.000,-/pack for the Dodol strawberry and the strawberry jam! What do you think?? Ready to grab them??!! ;->

Chocolate Ice cream and Durian Montong di Paris Van Java!!

Rating:★★★
Category:Other
Chocolate ice cream and Durian Montong di Paris Van Java !!

Banyak suami alergi dengan kebiasaan shopping istrinya…suamiku juga termasuk salah satunya ( Padahal aku ga doyan shopping, Cuma icip-icip aja sekali dua laaah…;P ). Tapi kalau cari barang yang kami butuhkan lagi-lagi pilihannya ke Paris Van Java…waaah mall satu nie terkenal gudangnya artis shopping and tempat hangout-nya anak gaul, really!! Tapi kok my hubby bisa feel safe belanja disini…halaaah…halaah…setelah 8 tahun menikah ter-shibghoh oleh my style kah?? Tapi nda salah seeh…tempatnya cozy for my kids…n much-much cheaper…bayangkan, kami bisa beli durian montong yang biasanya Rp.129.990,-/kg, here only about Rp.9.800,-/kg …wuiih yummmie……!! Eeen of course nie tempat hangout asyiik banget buat my kids and their dad to lick up the chocolate ice cream!!

Zupa-Zupa Soup? What should I do?

Rating:★★★
Category:Other
Sejak usia 6 bulan, Fathiyya, putriku nie sudah kenal dengan Zupa-zupa soup. Cream soup yang full of milk and corn plus full baked bread on it’s bowl nie selalu jadi hidangan favoritnya. Dulu mudah nian kudapat, bisa pesan langsung antar dari my student’s mom. Tapi sekarang, setelah aku pindah tugas di Cirebon…wadduuh belum sekalipun nemu batang hidungnya ato sekedar aromanya pun!! And then di wedding nya Ela, my partner-friend-sister, di Bandung, putriku ketemu lagi dengan menu favorite nya ini. Jadilah dia terngiang-ngiang terus ‘ ummi, dede mau zupa lagi buat nanti malem…’. Padahal dia makan tuuh soup sudah sampai third bowl. Huuaaaa…what should I do?? Soup nie beda banget dari soup yang lain…ta’ada short cut nya kan??

9 Thn Milad PKS, bersama melayani warga Bandung.

9 Thn Milad PKS, bersama melayani warga Bandung.

 

Slogan perayaan milad PKS kali ini sempat membuat kami maju mundur untuk hadir di lapangan Gasibu Bandung hari itu (Kamis, May 17th 2007). Terlebih lagi acara diawali dengan jalan sehat ‘nguriling Bandung’, wadduuuuh asyik-asyik aja sih kalo malamnya cukup istirahat. Lah ini kan malamnya kami baru sampai dari Cirebon…5 jam dalam bus full AC yang lajunya tersendat-sendat karena macet dari Jatinangor sampei Cibiru, Fuiiih! 

 

Namun karena sedari shubuh sudah krang-kring di HP kami, memaksa kami hadir juga. Daaan rinduku terobati juga…bertemu dengan sohibun Qoribun ku…para akhwat aktifis yang dulu satu pleton denganku 

 

Tapi…sudah sesiangan itu aku nongkrong depan podium acaranya apa ya? Selesai sambutan para pejabat kota, lalu ramah tamah dengan para aleg kota, lalu penyerahan bingkisan oleh Astri Ivo untuk para srikandi PKS, lalu persembahan nasyid, lalu tausyiah dari Ust.Yusuf Mansur dkk lalu nasyid lagi…lalu…orang-orang lalu lalang dari satu stand ke stand lain…mirip pasar malam…lalu…bubar begitu saja??!!!

 

Waaah…sayang nian moment sebesar ini…kehilangan ruh nya…. Aku sendirikah yang kehilangan atau memang ruh ku yang hilang …Innalillahi…

 

Slogan itu; Bersama melayani Bandung?? Bandung yang mana nih…atas, menengah, bawah? Apa nda seharusnya melayani ummat gitu??

Steak hot plate gosoooong!!!

Rating:★★★
Category:Other
Steak hot plate gosong !!

Weekend nie aku terbebas dari segala urusan dapur, ceritanya, katanya, karena abi sudah niat mau treat our kids anywhere they choose!! Hmmm dari semua pilihan tuuh…kaka Fathan minta steak hot plate, my girl minta bubur ayam, n my husband, si abi yang punya hajat ingin sop buntut!!! Weleh…weleh…tigo permintaan tuuh mana bisa bertemu dalam satu café, satu tenda or whatever!!! Haaa finally jadilah steak hot plate gosong nie…karena harus bergegas berburu sop buntut dan bubur ayam nya!! Mom always know the short cut right?!

Tuesday, May 15, 2007

Resep berhenti mengompol, apa dooong???!!

Rating:
Category:Other


Fathiyya, putriku sudah 3,5 tahun tapi…Masya Allah selain cerewet, doyan makan, kuat jalan dan panjat memanjat, anak perempuanku ini juga jago ngompol! Dalam satu sesi tidur (misal: tidur siang ) putriku bisa 2 kali mengompol, belum lagi saat tidur dimalam hari.

Bahkan saat libur weekend bulan lalu, bukan dalam perjalanan di bus saja dia mengompol, tapi saat dipangkuanku diatas motor pun dia mengompol! Padahal kakaknya sudah berhenti mengompol di usia 13 bulan, dan sebenarnya Fathiyya pun sudah tidak mengompol saat usianya tepat 24 bulan. Namun saat memasuki usia 30 bulan (2,5 tahun ) kebiasaan mengompolnya datang lagi, bahkan semakin menjadi saat masuk usia 3,5 tahun ini. Setahuku, perlakuan serta treatment kami tidak berbeda pada putra-putri kami. Tapi kok hasilnya jauuuh berbeda…hmm…each child is unique, I believe!! Tapi kan bukan berarti dilegalkan begitu saja putriku mengompol sampai besar!! Wadduuuh sepertinya aku tidak berpengalaman dengan anak perempuan nie…maklumlah putriku ini satu-satunya cucu perempuan dari 9 cucu ibu-ayahku. The only grand daughter…doesn’t mean dia boleh terus mengompol kan???

Jurus-jurus dan rumus-rumus mencegah mengompol sudah dilakukan. Mulai dari pembiasaan buang air kecil sebelum tidur, tidak minum susu menjelang tidur, menghindari penggunan wejangan pengantar tidur untuk memotivasi agar tidak mengompol, mengolesi pusernya (her navel) dengan minyak khusus sampai menghujani pusernya dengan gigitan capung (dragon fly)!! Hallaaaaaaaaah…halllaaaaaaaaaaah…

Bahkan karena selalu mengompol, jika satu waktu dia tidak mengompol, putriku itu akan melonjak kegirangan “ Ummi dede ngga ngompol looh!” teriaknya bangga. Padahal aku sudah ganti lampinnya dengan yang kering. Apa aku perlu consult my psycholog? Ataukah putriku perlu dapat adik dulu supaya lebih dewasa?!!! ;P

Monday, May 14, 2007

Bahagia dibawah langit mendung Firdaus




The pictures was taken on April 27th 2007. Fathan, Fathiyya, Zahran and Arya...joyful ...play hard without sunshine...coz they'r the sun!!

Go home!!!!!!!

Start:     May 17, '07
End:     May 20, '07
Location:     Rumah kasih sayang
Pulang ke Bandung...Loooooong weekend!!!

Wednesday, May 9, 2007

Being a great woman!!

Nie pinjem catatan dari blog akhwat sholihat...


 


 


“Behind a great man, there must be a great woman"

Kata-kata ini menggambarkan betapa pentingnya peranan wanita dalam melahirkan dan membentuk manusia yang hebat. Bagi mereka yang telah berkahwin, peranan sebagai isteri perlu dilaksanakan sebaik mungkin dan seterusnya melahirkan generasi yang terbaik sebagai penyambung zuriat mereka.

Bagi yang belum berkahwin, terutamanya mahasisiwi Islam, adalah penting untuk mempersiapkan diri untuk manjadi wanita, malah seorang muslimah yang terbaik. Untuk menjadi isteri kepada seorang yang hebat pastinya kita tidak mengetahui siapa yang bakal berjodoh dengan kita, kerana jodoh pertemuan adalah dibawah pengetahuan Allah. Namun yang pasti, mereka mampu untuk menjadi seorang ibu yang hebat dengan mempersiapkan diri dengan segala bentuk kemahiran dan ilmu yang sepatutnya, sebagai persediaan untuk menjadi seorang ibu kepada seorang yang hebat.

Wanita merupakan salah satu daripada perhiasan ciptaan Allah SWT untuk manusia sebagaimana Allah berfirman:

زين للناس حب الشهوات من النسآء والبنين والقناطير المقنطرة من الذهب والفضة والخيل المسومة والأنعام والحرث ذلك مع الحيوة الدنيا والله عنده حسن المئاب
- آل-عمران: 14

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan apa-apa yang diingini iaitu; wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak ,kuda pilihan, binatang-binatang ternakan dan sawah lading. Itulah kesenangan hidup di udnia dan disisis Allahlah tempat kembali yang baik( Syurga).” Al-Imran:14

Bagi orang-orang mukmin, mereka tidak menjadikan seluruh wanita itu sebagai perhiasan kehidupan duniawi mereka, sebaliknya wanita solehahlah yang menjadi idaman mereka kerana sebahagian hadis riwayat Muslim yang bermaksud: “Dunia adalah kenikmatan dan seindah-indah kenikmatan dan kesenangan adalah wanita solehah”.

Sebelum dibicarakan tentang peranan kaum wanita dalam merealisasikan generasi Al-Quran terlebih dahulu marilah kita sama-sama mengetahui apakah yang dimaksudkan dengan Generasi Al-Quran.

Generasi Al-Quran ialah generasi yang telah dididik hati dan jiwa mereka dengan nur keislaman dan keimananan yang sebenarnya. Generasi ini telah pun dipimpin oleh pemimpin besar sendiri iaitu Nabi Muhammad SAW.

Sebenarnya generasi Al-Quran yang telah dibentuk oleh Rasulullah SAW sentiasa rakus untuk melakukan ibadah. Ibadah itu merupakan satu pengisytiharan mutlak sebagai hamba Allah SWT tanpa berkongsi dengan tuhan selain daripada Allah SWT. Mereka menjadikan malam hari sebagai waktu yang plaing sesuai untuk beribadah kepada Allah SWT, bertemu, berbual, dan bermesra dengan Allah SWT pada waktu manusia lain sedang nyenyak tidur, mereka menangisi lantaran takut kepada Allah SWT. Menyesali atas kelalaian mereka. Mereka sujud di hadapan Allah, memuji Allah SWT serta ruku’ dengan khusyu’ dan rendah diri di hadapan yang menciptakan mereka.

Generasi Al-Quran bukanlah satu generasi yang hanya menhubungkan diri kepada Allah semata-mata dengan sentiasa berkhalwat di Mihrab Imamah tanpa menoleh kepada persekitaran yang penuh dengan kefasadan dan kemungkaran. Mereka juga adalah Qiadah Al-Jundiah yang tangkas mempertahankan Islam dan gigih menyebarkan Islam di samping menundukkan kuasa Jahiliyah yang bermaharajalela dimuka bumi. Dengan sebab itu mereka sentiasa direntangi dengan bermacam kezaliman, kekejaman, dan penyeksaan yang yang berhajatkan kepada jiwa yang sabar dan hati yang sentiasa dekat kpada Allah. Justeru itu, sedikit ruang masa perlu diperuntukan untuk memuji dan sujud kepada Allah SWT. Firman Allah SWT:

فاصبر على ما يقولون وسبح بحمد ربك قبل طلوع الشمس وقبل غروبها
– طه:130

“Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakana dan bertasbihlah sambl memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya”.

Pengetahuan kita terhadap sejarah Islam sudah cukup untuk kita mengerti bahawa Generasi Al-Quran yang Rabbani ini bukan sahaja hanya sujud kepada Allah SWT di waktu tengah malam semata-mata, malah ia juga sujud kepada Allah SWT bilamana Allah menganugerahkan kepada mereka kenikmatan hidup. Hakikat ini dapat dibuktikan dengan satu peristiwa di mana Saad bin Waqqas telah pun mencapai kemenangan besar dalam sejarah Islam. Ia bersama tenteranya telah berjaya meleburkan kekuatan Kerajaan Parsi sehingga berjaya menerjah masuk ke gerbang Istana Raja Kisra. Apabila segala macam kekayaan berada di hadapan mereka, Saad bin Waqqas dengan penuh khusyu’ terus sujud di hadapan Tuhan sebaik saja beliau masuk ke Istana Kisra. Lantas beliau membaca ayat Al-Quran :

كم تركوا من جنت وعيون* وزروع ومقام كريم* ونعمة كانوا فيها فاكهين* كذلك وأورثناها قوما آخرين* -الدخان:25-28

“Alangkah banyaknya taman dan mata air yang mereka tinggalkan dan kebun-kebun serta tempat-tempat yang indah dan kesenangan yang mereka nikmatinya. Demikianlah kami wariskan semuanya itu kepada kaum yang lain.”

Inilah sikap generasi Al-Quran yang unik. Hidup dan matinya hanya untuk Allah SWT dan untuk beribadat kepada Allah SWT semata-mata. Firman Allah :


قل إن صلاتي ونسكي ومحياي ومماتي لله رب العالمين –الأنعام:162

“Sesungguhnya sembahyangku, ibadatkau, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam”- (Al-An’am:162)

Oleh yang demikian, untuk membentuk generasi Al-Quran pada zaman yang penuh mencabar ini, muslimah mempunyai peranan yang sangat penting dalam malahirkan dan merealisasikan generasi Al-Quran ini.

Antara peranan-peranannya ialah:

1) Peranan Muslimah sebagai Isteri
- Seorang isteri itu hendaklah sentiasa taat kepada suaminya selagimana suaminya tidak menyuruh ke arah kejahatan dan kemaksiatan di samping ia taat kepada Allah SWT dalam menjalankan segala suruhan Allah dan meninggalkan segala larangannya.
- Nilai ketaatan isteri kepada Allah diukur dari sejauh manakah ia dapat menunaikan kewajipan kepada suaminya.

2) Peranan Muslimah sebagai Ibu
- Peranan muslimah sebagai ibu ialah menyelamatkan generasi masa hadapan dari azab Allah SWT. Mereka hendaklah mendidik anak-anak ke arah menghayati Islam yang sebenarnya dan mengamalkan dalam kehidupan mereka. Membentuk diri-diri mereka dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh Abu Bakar, Umar, Osman, ali dan lain-lain. Seterusnya, seorang ibu hendaklah menjadikan dirinya seorang ibu yang solehah seperti Asma’ binti Abu Bakar, umpamanya memberi perangsang kepada anaknya ketika menghadapi jiad dengan kata-kata yang sungguh membangggakan:




“Matilah dalam keadaan yang mulia atau hidup sebagai seorang yang sihat…janagn kamu rela hidup dalam kehinaan, kerana mati itu suatu yang pasti.”

3) Peranan muslimah sebagai Anggota Masyarakat
-Peranan muslimah sebagai anggota masyarakat ialah memikul tanggungjawab amaar ma’aruf dan nahi mungkar bersama-sama dengan kaum muslimin. Allah berfirman : yang maksudnya “Dan orang-orang yang beriman lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong kepada sebahagian yang lain. Mereka menyuruh mengerjakan yang ma’aruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zkat an mereka taat kepada Allah dan Rasulnya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah .Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijakssana.”

Melengkapkan diri dengan thaqafah yang luas, kerana thaqafah sangat mempengaruhi tingkah laku manusia. Melalui thaqafah, manusia mampu berhujah dan mempunyai prinsip hidup. Oleh itu, thaqafah yang luas akan mampu melahirkan manusia mukmin yang redha memikul bebanan dan amanah allah.

Untuk mengembalikan semula cirri-ciri yang wujud pada generasi yang mulia iaitu generasi Al-Quran,kita mestilah melibatkan diri dan seterusnya menghayati pula dalam proses tarbiyah Islamiyah kerana melalui proses inilah, generasi tersebut akan dapat dikembalikan semula.

Tarbiyah Rabbaniah

Kita perlu bersegera melaksanakan proses tarbiyah secara menyeluruh dengan tujuan untuk melahirkan semula generasi baru dengan segala cirri-cirinya yang unggul. Generasi Al-Quran ini juga telah dirumuskan sebagai generasi Rabbani sebagaimana terungkap di dalam Al-Quran Surah Al-Imran :


ما كان لبشر أن يؤتيه الله الكتب والحكم والنبوة ثم يقول للناس كونوا عبادالي من دون الله ولكن كونوا ربنيين بما كنتم تعلمون الكتب وبما كنتم تدرسون



As-Syahid Sayyid Qutb menafsirkan kalimah Rabbaniah di dalam ayat tersebut ialah mereka yang menghubungkan diri kepada tuhan selaku hamba yang menyerahkan diri kepadaNya. Mereka mengambil segala skema tata hidup. Segalanya itu mereka lakukan dengan penuh keikhlasan dan ketulusan yang sepenuhnya dan seutuhnya kepada Allah SWT.

Melalui proses tarbiyah inilah, Allah SWT telah menampilkan peribadi Rabbani yang merupakan uswah dan qudwah iaitu Muhammad SAW. Peribadinya adalah merupakan manifestasi dan jelmaan dari segala nilai dan norma ajaran Al-Quran sebagaimana yang disebut oleh Aisyah r.a
كان خلقه القرآن
dan Rasulullah sendiri mengesahkan bahawa Tarbiyah Rabbaniahlah yang telah membentuk peribadinya sebagaimana yang telah disebut di dalam sebuah hadis:

ادبني ربي فأحسن تأديبي

Maksudnya: “Tuhanku telah mentarbiyah diriku dengan sebaik-baik pentarbiyahan”.

Asyyahid Sayyid Qutb telah merumuskan faktor pembinaan generasi seperti berikut :

1.Al-Quran sebagai sumber pembentukan yang satu-satunya. Natijah dari keaslian sumber ini ialah lahirnya generasi yang serba murrni hati, akal, tasawwur dan perasaan.

2. Membaca dan mempelajari Al-Quran dengan maksud untuk melaksanakan perintah Allah dengan serta merta sebaik sahaja didengar dan difahami.

3. Pengislaman yang sama sekali mengakhiri kejahilan silam dan memisahkan dari kejahilan sekitarnya.

Marhalah Tarbiyah

Mengikut perjalanan Sirah Nabawi, tarbiyah terbahagi kepada tiga peringkat:


Marhalah pertama :ialah kefahaman terhadap Islam menerusi pembacaan dan pengkajian ilmu yang mendekatkan diri kepada Allah SWT .Ini dapat dilihat dengan turunnya Surah Al-Alaq sebagai ayat yang pertama yang memerintahkan Rasulullah supaya membaca dengan nama Tuhannya,

Marhalkah kedua : ialah memperdalamkan iman didalam jiwa seseorang muslim sehingga ianya mempengaruhi tindak tanduk, perasaan, akal dan akhlak. Ini dpat dilihat dengan turunnya Surah Al-Muzzammil yang memerintahkan Rasulullah supaya melakukan Qiyamullail, bertujuan untuk menambah dan menguatkan lagi hubungan dengan Khaliq.

Marhalah ketiga : ialah amalan yang berterusan dengan melakukan perkara yang difardhukan dan disuburkan dengan perkara sunat atau nawafil.


Firman Allah swt
اتأمرون الناس بالبر وتنسون أنفكسم وأنتم تتلون الكتاب أفلا تعقلون

"Mengapa kamu menyuruh orang lain mengerjakan kebaikan ednagkan kamu meupai diri kamu sendiri”.

Penekanan yang perlu ditumpukan dalam Proses Tarbiyah


1) Berkebolehan untuk memimpin, membimbing dan mentarbiyah ummah
2) Berkemampuan untuk meyampaikan dan mempertahankan fikrah Islam yang didokong oleh harakah Islamiyah.
3) Kritikal dan tidak menjadi pengikut semata-mata. Ini disebabkan apa yang dibawa di hadapan masyarakat akan disoal oleh Allah SWT. Firman Allah SWT;

ولا تقفو ما ليس لك به علم أن السمع والبصر والفؤاد كا أولئك كان عنه مسؤولا


“Dan jangalah kamu mengiuti apa yang tidak kamu mengetahui, sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati semuanya akan diminta dipertanggungjawabkan”.

4) Menghayati tuntutan-tuntutan amal jama’ie iaitu bekerja secara berjamaah bukan seorang diri.

Faktor Keberkesanan Tarbiyah:


1. Individu yang mahu mengislahkan dirinya lalu bermujahadah ke arah itu.
2. Mas’ul yang bertanggungjawab mendidik diri seseoarng. Ia mestilah terlebih dahulu membina dirinya sebelum membaiki diri orang lain. Ia mesti mengambil berat masalah orang yang dididik dan hendaklah bersifat dengan sifat rahmah.


Firman Allah;
لقد جأكم رجل من أنفسكم عزيز عليه ما عنتم حريص عليكم بالمؤمنين رؤوف رحيم- التوبة:128

“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kalangan kamu sndiri berat terasa olehnya penderitaanmu, begitu mangambil berat ke atas kamu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin”.

3. Bai’ah yang baik yang dapat mempengaruhi pemikiran ,jiwa dan tindak tanduk sesorang.
4. Penglibatan adalah penting kerana tidak ada gunanya kita berteori atau bercita-cita untuk menjadi insan yang Rabbani tidak berusaha ke arah itu.
5. Mestilah mempunyai nizam yang rapi dengan programnya yang teratur dan menyusun perkara yang boleh membawa peningkatan iman, fikrah dan amal perbuatan. Di sinillah, perlunya kita menggabungkan diri dalam Jamaah.

Sebagai kesimpulannya, persediaan bagi para mahasiswi Islam sebenarnya bermula dari sekarang. Persiapkan diri dengan segala ilmu dan kemahiran yang sepatutnya. Generasi Al-Quran mampu direalisasikan sekiranya mereka bersedia untuk menjadi ibu kepada seorang yang hebat dan cemerlang didunia dan diakhirat. Namun yang pasti , diri mereka perlu diperbaiki dan diadun mengikut acuan Al-Quran terlebih dahulu sebelum membentuk peribadi orang lain. Wallahua’lam.














A great man in my life




He is just a man, never be perfect. But I believe he is the perfect man from Allah for me...yang paling Sempurna...

Tuesday, May 8, 2007

anak bertanya

Rating:★★★
Category:Other
Buah surga rasanya apa siiih?

Waktu itu putraku baru sampai depan pintu kamar mandi, setelah ku bujuk untuk mandi sore itu. Susah payah, akhirnya putraku mau juga meninggalkan keasyikannya bermain dengan teman-teman sebayanya tepat 10 menit lagi bel masuk sekolah ngajinya!! Wadduuuuh…kerja express lagi niiih…
“ Ayoo cepet kaka, jangan bengong depan pintu kamar mandi gitu dooong!!” aku mengingatkannya lagi.
Fathan: “ Eeeh bentar mii, jangan mandi dulu…”
Ummi : “ Haaa jangan mandi gimana? Wong kaka sudah bugil begitu…10 menit lagi kaka telat masuk sekolah ngaji naaaaak!!”
Fathan: “ Iyya,iyya…tapi itu miii…nanti kaka lupa kalau ditunda…”
Ummi : “ Apa yang ditunda?”
Fathan: “ Beliin itu siih mi…buah apa tuuh…mmm…” anakku nampak berpikir sejenak.
Ummi : “ Manggis?” aku langsung tebak, karena manggis memang favoritnya.
Fathan: “ Bukaan…mmm bukan duku juga…mmm…”
Ummi : “ Okay…buah apapun itu nanti ummi belikan di pasar. Insya Allah besok yaa…” aku langsung potong percakapan, waktunya makin mepet nih. “ Sekarang mandi dulu…cepet…”
Fathan: “ Asyiiiik bener yaa mii…kaka kan belum tau rasanya. Jadi pengen tau.”
Ummi : “ Haaa…buah apa yang kaka belum tau rasanya???” Aku jadi berpikir juga, sambil menyabuni tubuh hangat putraku.
Fathan: “ Iyya…kan ummi abi belum pernah beli buat kaka…buah…apa tuuh…” putraku benar-benar berpikir keras kali ini.
Ummi: “ Dragon fruit? Sawo belanda?” aku makin penasaran karena seingatku buah-buahan Indonesia dan tropical fruit sebisa mungkin kami kenalkan padanya sejak kecil.
Fathan: “ Bukan Ummi!!” kali ini putraku nampak kesal. “Itu loo mi, buah di surga…mmm…buah khuldi…yaa bener buah khuldi mii!!!”
Glek!!! Innalillahi…anakku sayang…kali ini maaf ummi tarik janji untuk membelikan. Gimana niiih jelasinnya…
‘ Postpone dulu ya sayang…sekolah ngaji dulu…nanti kita telpon abi…” jawabku sekenanya, he…menyelamatkan diri dulu neeh…nyontek primbon dulu ;P



Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?" (QS:20:120)

My lovely sisters-friends




Ada yang masih single tuuh...hmm promo neeeh...tentu seijin yang single koooo...

Sharing; Apa iya aku ini istri yang beruntung?

Sharing, wife without husband;


Apa iya aku ini istri yang beruntung?


 


 Jum’at siang, adzan dhuhur baru berkumandang. Sekolah tempatku mengajar nampak lengang, siswa pulang lebih awal karena mengejar Jum’atan di masjid. Begitupun dengan guru-guru, tersisa beberapa saja termasuk aku dan ibu-ibu guru yang sudah bersiap go to the pool. Today is Women Day, the pool only for women.


 


Aku sudah duduk diatas motorku, sudah masuk gigi satu, tinggal tancap gas. Tapi rekanku yang lain masih didalam, terpaksa menunggu sesaat. Di ruang tunggu masih ku lihat Mba Elsa, guru bio asyik dengan game di HP nya. Aku klakson dua kali, Mba Elsa melambai padaku lalu bergegas menghampiriku. “ Sorry nih aku ga ikut renang lagi, nunggu suamiku jemput, ada perlu dengan mertua nih”, Mba Elsa seperti membaca pikiranku.


 


“It’s oke ko mba, aku juga males sih tapi sudah janji sama anak-anakku mo ngajak mereka berenang hari ini. Pengennya sih mereka jalan-jalan dengan abinya, tapi yaa…mo gimana lagi…abinya kan ga stand by, jadi aku yang ambil alih niih…” jawabku, ringan. “Jadi nunggu suami nih? Apa waktunya ga bentrok ama Jum’atan kalo jemput jam segini?”tanyaku.


 


“Yaaa…ga tahu deh…habis piee toooh…Mba nurul sih uenak suami jauh tapi kan sudah difasilitasi kendaraan sendiri. Bisa bebas kesana-kemari, tidak bergantung. Coba kalau macam aku ini…apa-apa harus diantar, dijemput…wis laah repot! Aku sih nda seberuntung Mba Nurul.” Mba Elsa mengakhiri percakapan kami dengan tawa lepasnya sebelum masuk kembali ke ruang tunggu, sepertinya ada telpon dari suaminya.


 


Statemen Mba Elsa itu membuatku merenung lama. Apa iya aku ini istri yang lebih beruntung daripada Mba Elsa?? Waddduuuuh apa bukan sebaliknya?? Mba Elsa punya suami siaga 24jam, bisa antar-jemput kapanpun, siap berbagi tugas rumah, mendampingi anak-anak dimanapun. Sementara aku? Kemana-mana aku sendiri, antar-jemput anak-anakku, ke bengkel maupun ke pasar, dari memasak sampai mengganti sekring listrik. Suamiku pulang hanya 2-4 kali dalam sebulan. Apa iya aku ini istri yang lebih beruntung? 


 


Seingatku Mba Elsa pernah kehilangan handphone-nya beberapa hari namun tidak mempengaruhi intensitas suaminya menjemput setiap pulang mengajar. Sementara aku, kehilangan handphone-ku satu malam saja…hadduuh rek serasa lepas separuh nafasku!! Laa iyya laah…HP itu kan satu-satunya media kami (aku dan anak-anak) berkomunikasi. Satu malam tanpa HP itu, membuat aku tidur tak tenang. Bukan karena harga HP nya, tapi suamiku…HP itu kan suamiku!! Malam itu anak-anak tidak bisa say good night to their beloved abi. Tidak ada laporan cerita anak-anak tentang hari itu. Tidak ada keluh kesah seorang istri pada suaminya. Tidak ada tausyiah seorang suami yang menenangkan istrinya. Tidak ada summary aktifitas seorang suami. Tidak ada bujuk rayu kasih-kekasih…bahkan tidak ada satpam penjaga malam serta alarm yang membangunkan di awal pagi. HP itu bapak anak-anakku, satpamku, alarmku, kekasihku daaan tentu suamiku…!!!  Jadi, apa iya aku ini istri yang lebih beruntung?


 


Dan, andai Mba Elsa tahu, waktu suamiku mengabulkan permintaanku untuk bawa kendaraan sendiri…deep down in my heart…it was a great sorrow! Waktu itu aku terkejut juga…kok si mas kasih restu aku dengan mudah hari itu untuk bawa kendaraansendiri . Padahal sudah dari tahun kapan aku merengeknya…yang selalu dijawab sama, “Ga usah mi, abi khawatir dijalan ada apa-apa. Naik kendaraan umum aja, lebih safe untuk ummi dan anak-anak”. Dibalik syukurku, ada airmata. Restu itu membuat hatiku lega sekaligus bercermin, keep on guard! Akhirnya, waktunya tiba…suami tercinta mendidikku untuk benar-benar mandiri. Bergantung hanya pada Allah, karena suami hanya manusia biasa yang siap dipanggil-Nya kapanpun dimanapun.


 


Dulu, aku sangat meyakini dan merasa sangat benar dengan keyakinanku bahwa manusia boleh bergantung pada manusia yakni hanya seorang bayi pada ibunya dan seorang istri pada suaminya. Namun setelah memasuki tahun ke-8 sebagai seorang istri, aku lebih meyakini bahwa cukuplah Allah saja tempat bergantung. Cukuplah Allah sebagai pelindung dan penolong.


 …Sufficient is Allah as a Protector and sufficient is Allah as a Helper.(QS 4:45)


Namun begitu, fitrah perempuan pasti mengharap bahu seorang lelaki to stand by,somehow!!  Dan benar, suamiku mengajariku cinta itu. Cinta yang tidak buta, yang bisa melihat dan membedakan yang haq dan bathil. Cinta yang mampu menahan hawa nafsu, yang mampu memaafkan, dan berpikir bijak. Cinta yang tidak serakah, yang mau berbagi. Maka karena cinta, ku bagi hakku  untuk ummat. Infak terbesar ku pada ummat, adalah suamiku…


Jadi, apa iya aku ini istri yang lebih beruntung??! Uggh…statemen itu sungguh menggangguku. Kalau ada yang berpikir aku lebih beruntung, maka ada yang merasa lebih rugi? Begitukah? Do I cost anything to her/them? O My God!! I feel guilty to her…


Sungguh tak pernah sedikitpun terlintas dibenakku siapa istri yang lebih beruntung dariku atau sebaliknya. Karena keberuntungan bagiku punya parameter sendiri…. Bukankah Jannah adalah keberuntungan yang paling tinggi dan nyata? (QS.5:112) dan orang yang beruntung adalah yang timbangan kebaikannya lebih berat? (QS.7:8) serta yang mendapat petunjuk-Nya (QS.2:5).


Sepertinya aku malu sekali kalau dikategorikan istri yang beruntung…aku hanya minta semoga Allah menggolongkanku menjadi istri yang bersyukur… agar aku benar-benar digolongkan-Nya sebagai istri yang beruntung…Amiin.


  "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". (QS.31:12)


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

Seminar Kesehatan bersama H. Ismail bin Ahmad, Mengungkap Rahasia Ibnu Sina Theory dalam Therapy

Start:     May 13, '07 08:00a
End:     May 13, '07 12:00p
Location:     Gedung BPPT Jl. MH Thamrin no. 8 Jakarta Pusat
Tiket Rp 25.000,-

Senangnya jumpa tuan haji n temen2 herbalist...tapi apa daya...kami sedang diluar kota untuk pernikahan our nephew......
Somebody please forward to me the cd or whatever about this...

Thursday, May 3, 2007

Kesaksian mati suri...

Kesaksian Warga Bengkalis yang Mati Suri dalam Temu Alumni ESQ

''Menyaksikan Orang Disiksa dan Ingin Kembali ke Dunia''

Laporan Idris Ahmad - Pekanbaru

 

Pengalaman mati suri seperti yang dialami Aslina, telah pula dirasakan banyak orang. Seorang peneliti dan meraih gelar doktor filsafat dari Universitas Virginia Dr Raymond A Moody pernah meneliti fenomena ini. Hasilnya orang mati suri rata-rata memiliki pengalaman yang hampir sama. Masuk lorong waktu dan ingin dikembalikan ke dunia.

 

Berikut catatan  Riau Pos yang turut serta mendengarkan kesaksian Aslina dalam temu Alumni ESQ (emotional, spiritual, quotient) Ahad (24/9) di Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru.

 

Catatan ini dilengkapi pula dengan penjelasan instruktur ESQ Legisan Sugimin yang mengutip Al-Quran yang menjelaskan orang yang mati itu ingin dikembalikan ke dunia, serta penelusuran melalui internet tentang Dr Raymond.

Bagi pembaca yang ingin mengetahui perihal Dr Raymond dapat

membuka situs www.lifeafterlife. com dan hasil penelitian Raymond

tentang mati suri dapat dibaca di buku Life After Life.

 

Aslina adalah warga Bengkalis yang mati suri 24 Agustus 2006 lalu. Gadis berusia sekitar 25 tahun itu memberikan kesaksian saat nyawanya dicabut dan apa yang disaksikan ruhnya saat mati suri.

 

Sebelum Aslina memberi kesaksian, pamannya Rustam Effendi memberikan penjelasan pembuka. Aslina berasal dari keluarga sederhana, ia telah yatim. Sejak kecil cobaan telah datang kepada dirinya.

 

Pada umur tujuh tahun tubuhnya terbakar api sehingga harus menjalani dua kali operasi. Menjelang usia SMA ia termakan racun. Tersebab itu ia menderita selama tiga tahun. Pada umur 20 tahun ia terkena gondok (hipertiroid) . Gondok tersebut menyebabkan beberapa kerusakan pada jantung dan matanya. Karena penyakit gondok itu maka Jumat, 24 Agustus 2006  Aslina menjalani check-up atas gondoknya di Rumah Sakit Mahkota Medical Center (MMC) Melaka Malaysia. Hasil pemeriksaan menyatakan penyakitnya di ambang batas sehingga belum bisa dioperasi.

 

''Kalau dioperasi maka akan terjadi pendarahan,'' jelas Rustam. Oleh karena itu Aslina hanya diberi obat. Namun kondisinya tetap lemah. Malamnya Aslina gelisah luar biasa, dan terpaksa pamannya membawa Aslina kembali ke Mahkota sekitar pukul 12 malam itu. Ia dimasukkan ke unit gawat darurat (UGD), saat itu detak jantungnya dan napasnya sesak. Lalu ia dibawa ke luar UGD masuk ke ruang perawatan. ''Aslina seperti orang ombak (menjelang sakratulmaut, red). Lalu saya ajarkan kalimat thoyyibah dan syahadat. Setelah itu dalam pandangan saya Aslina menghembuskan nafas terakhir,'' ungkapnya. Usai Rustam memberi pengantar, lalu Aslina memberikan kesaksiaanya.

 

''Mati adalah pasti. Kita ini calon-calon mayat, calon penghuni kubur,'' begitu ia mengawali kesaksiaanya setelah meminta seluruh hadirin yang memenuhi Grand Ball Room Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru tersebut membacakan shalawat untuk Nabi Muhammad SAW. Tak lupa ia juga menasehati jamaah untuk memantapkan iman,
amal dan ketakwaan sebelum mati datang. ''Saya telah merasakan mati,'' ujar anak yatim itu. Hadirin terpaku mendengar kesaksian itu. Sungguh, lanjutya, terlalu sakit mati itu.

 

Diceritakan, rasa sakit ketika nyawa dicabut itu seperti sakitnya kulit hewan ditarik dari daging, dikoyak. Bahkan lebih sakit lagi.

 

''Terasa malaikat mencabut (nyawa, red) dari kaki kanan saya,'' tambahnya. Di saat itu ia sempat diajarkan oleh pamannya kalimat thoyibah. ''Saat di ujung napas, saya berzikir,'' ujarnya. ''Sungguh sakitnya, Pak, Bu,'' ulangnya di hadapan lebih dari 300 alumni ESQ Pekanbaru.

 

Diungkapkan, ketika ruhnya telah tercabut dari jasad, ia menyaksikan di sekelilingnya ada dokter, pamannya dan ia juga melihat jasadnya yang terbujur.

Setelah itu datang dua malaikat serba putih mengucapkan Assalaimualaikum kepada ruh Aslina. ''Malaikat itu besar, kalau memanggil, jantung rasanya mau copot, gemetar,'' ujar Aslina mencerita pengalaman matinya. Lalu malaikat itu bertanya: ''siapa Tuhanmu, apa agamamu, dimana kiblatmu dan siapa nama orangtuamu.'' Ruh Aslina menjawab semua pertanyaan itu dengan lancar.

Lalu ia dibawa ke alam barzah. ''Tak ada teman kecuali amal,'' tambah Aslina yang Ahad malam itu berpakaian serba hijau.

 

Seperti pengakuan pamannya, Aslina bukan seorang pendakwah, tapi malam itu ia tampil memberikan kesaksian bagaikan seorang muballighah. Di alam barzah ia melihat seseorang ditemani oleh sosok yang mukanya berkudis, badan berbulu dan mengeluarkan bau busuk. Mungkin sosok itulah adalah amal buruk dari orang tersebut.

 

Aslina melanjutkan. ''Bapak, Ibu, ingatlah mati,'' sekali lagi ia mengajak hadirin untuk bertaubat dan beramal sebelum ajal menjemput.

 

Di alam barzah, ia melanjutkan kesaksiannya, ruh Aslina dipimpin oleh dua orang malaikat. Saat itu ia ingin sekali berjumpa dengan ayahnya. Lalu ia memanggil malaikat itu dengan ''Ayah''. ''Wahai ayah bisakah saya bertemu dengan ayah saya,''

tanyanya. Lalu muncullah satu sosok. Ruh Aslina tak mengenal sosok yang berusia antara 17-20 tahun itu. Sebab ayahnya meninggal saat berusia 65 tahun. Ternyata memang benar, sosok muda itu adalah ayahnya. Ruh Aslina mengucapkan salam ke ayahnya dan berkata: ''Wahai ayah, janji saya telah sampai.'' Mendengar itu

ayah saya saya menangis.Lalu ayahnya berkata kepada Aslina. ''Pulanglah ke rumah, kasihan adik-adikmu.'' ruh Aslina pun menjawab. ''Saya tak bisa pulang, karena janji telah sampai''.

 

Usai menceritakan dialog itu, Aslina mengingatkan kembali kepada hadirin bahwa alam barzah dan akhirat itu benar-benar ada.

 

''Alam barzah, akhirat, surga dan neraka itu betul ada. Akhirat adalah kekal,'' ujarnya bak seorang pendakwah.

 

Setelah dialog antara ruh Aslina dan ayahnya. Ayahnya tersebut menunduk. Lalu dua malaikat memimpinnya kembali, ia bertemu dengan perempuan yang beramal shaleh yang mukanya bercahaya dan wangi. Lalu ruh Aslina dibawa kursi yang empuk dan didudukkan di kursi tersebut, di sebelahnya terdapat seorang perempuan yang menutup aurat, wajahnya cantik. Ruh Aslina bertanya kepada perempuan itu. ''Siapa kamu?'' lalu perempuan itu menjawab.''Akulah (amal) kamu.''

 

Selanjutnya ia dibawa bersama dua malaikat dan amalnya berjalan menelurusi lorong waktu melihat penderitaan manusia yang disiksa. Di sana ia melihat seorang laki-laki yang memikul besi seberat 500 ton, tangannya dirantai ke bahu, pakaiannya koyak-

koyak dan baunya menjijikkan. Ruh Aslina bertanya kepada amalnya.

''Siapa manusia ini?'' Amal Aslina menjawab orang tersebut ketika hidupnya suka membunuh orang.

 

Lalu dilihatnya orang yang yang kulit dan dagingnya lepas. Ruh Aslina bertanya lagi ke amalnya tentang orang tersebut. Amalnya mengatakan bahwa manusia tersebut tidak pernah shalat bahkan tak bisa mengucapkan dunia kalimat syahadat ketika di

dunia.

 

Selanjutnya tampak pula oleh ruh Aslina manusia yang dihujamkan besi ke tubuhnya. Ternyata orang itu adalah manusia yang suka berzina. Tampak juga orang saling bunuh, manusia itu ketika hidup suka bertengkar dan mengancam orang lain.

 

Dilihatkan juga pada ruh Aslina, orang yang ditusuk dengan 80 tusukan, setiap tusukan terdapat 80 mata pisau yang tembus ke dadanya, lalu berlumuran darah, orang tersebut menjerit dan tidak ada yang menolongnya. Ruh Aslina bertanya pada amalnya. Dan dijawab orang tersebut adalah orang juga suka membunuh.

 

Tampak pula orang berkepala babi dan berbadan babi. Orang tersebut adalah orang yang suka berguru pada babi. Ada pula orang yang dihempaskan ke tanah lalu dibunuh. Orang tersebut adalah anak yang durhaka dan tidak mau memelihara orang tuanya ketika di dunia.

 

Perjalanan menelusuri lorong waktu terus berlanjut. Sampailah ruh Aslina di malam yang gelap, kelam dan sangat pekat sehingga dua malaikat dan amalnya yang ada disisinya tak tampak. Tiba-tiba muncul suara orang mengucap : Subnallah, Alhamdulillah dan Allahu Akbar. Tiba-tiba ada yang mengalungkan sesuatu di lehernya. Kalungan itu ternyata tasbih yang memiliki biji 99 butir.

 

Perjalanan berlanjut. Ia nampak tepak tembaga yang sisi-sisinya mengeluarkan cahaya, di belakang tepak itu terdapat gambar kakbah. Di dalam tepak terdapat batangan emas. Ruh Aslina bertanya pada amalnya tentang tepak itu. Amalnya menjawab tepak tersebut adalah husnul khatimah. (Husnul khatimah secara literlek

berarti akhir yang baik. Yakni keadaan dimana manusia pada akhir hayatnya dalam keadaan (berbuat) baik,red).

 

Selanjutnya ruh Aslina mendengarkan azan seperti azan di Mekkah. Ia pun mengatakan kepada amalnya. ''Saya mau shalat.'' Lalu dua malaikat yang memimpinnya melepaskan tangan ruh Aslina.

 

''Saya pun bertayamum, saya shalat seperti orang-orang di dunia shalat,'' ungkap Aslina.

 

Selanjutnya ia kembali dipimpin untuk melihat Masjid Nabawi. Lalu diperlihatkan pula kepada ruh Aslina, makam Nabi Muhammad SAW. Dimakam tersebut batangan-batangan emas di dalam tepak ''husnul khatimah'' itu mengeluarkan cahaya terang.

Berikutnya ia melihat cahaya seperti matahari tapi agak kecil. Cahaya itu pun bicara kepada ruh Aslina. ''Tolong kau sampaikan kepada umat, untuk bersujud di hadapan Allah.''

 

Selanjutnya ruh Aslina menyaksikan miliaran manusia dari berbagai abad berkumpul di satu lapangan yang sangat luas. Ruh Aslina hanya berjarak sekitar lima meter dari kumpulan manusia itu. Kumpulan manusia itu berkata. ''Cepatlah kiamat, aku tak tahan lagi di sini Ya Allah.'' Manusia-manusia itu juga memohon. ''Tolong kembalikan aku ke dunia, aku mau beramal.''

 

Begitulah di antara cerita Aslina terhadap apa yang dilihat ruhnya saat ia mati suri. Dalam kesaksiaannya ia senantiasa mengajak hadirin yang datang pada pertemuan alumni ESQ itu untuk bertaubat dan beramal shaleh serta tidak melanggar aturan Allah.

 

Setelah kesaksian Aslina, instruktur Pelatihan ESQ Legisan Sugimin yang telah mendapat lisensi dari Ary Ginanjar (pengarang buku sekaligus penemu metode Pelatihan ESQ) menjelaskan bahwa fenomena mati suri dan apa yang disaksikan oleh orang yang mati suri pernah diteliti ilmuan Barat.

 

Legisan mengemukakan pula, mungkin di antara alumni ESQ yang hadir pada Ahad (24/9) malam itu ada yang tidak percaya atau ragu terhadap kesaksian Aslina. Tapi yang jelas, lanjutnya, rata-rata orang yang mati suri merasakan dan melihat hal yang hampir sama.

 

''Apa yang disampaikan Aslina, mungkin bukti yang ditunjukkan Allah kepada kita semua,'' ujarnya.Legisan menjelaskan penelitian oleh Dr Raymond A Moody Jr tentang mati suri. Raymond mengemukakan orang mati suri itu dibawa masuk ke lorong waktu, di sana ia melihat rekaman seluruh apa yang telah ia lakukan selama hidupnya. Dan diakhir pengakuan orang mati suri itu berkata: ''Dan aku ingin agar aku dapat kembali dan membatalkan semuanya.''

 

Menanggapi kesaksian Aslina yang melihat orang-orang berteriak ingin dikembalikan ke dunia dan ingin beramal serta penelitian Raymond yang menyebutkan ''aku ingin agar aku dapat kembali dan membatalkan semuanya,'' Legisan mengutip ayat Al-Quran Surat Al-Mu'muninun (23) ayat 99-100:

 

(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata:''Ya, Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia).''(99) . Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan. (100).

 

Sebagai penguat dalil agar manusia bertaubat, dikutipkan juga Quran Surat Az-Zumar ayat 39: ''Dan kembalilah kamu kepada Tuhan-Mu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).''

 

Usai pertemuan alumni itu, Aslina meminta nasehat dari Legisan. Intruktur ESQ itu menyarankan agar Aslina senatiasa berdakwah dan menyampaikan kesaksiaannya saat mati suri kepada masyarakat agar mereka bertaubat dan senantiasa mentaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Setelah acara, banyak di antara alumni

yang bersimpati dan ingin membantu pengobatan sakit gondoknya. Para hadirinpun menyempat diri untuk berfoto bersama Aslina.

 

Semoga pembaca dapat mengambil pelajaran dari kesaksiaan