Thursday, December 6, 2007

Hati yang merindui

  

Ini bukan kisah cinta meski judulnya merupa novel cinta. Walau bukan kisah cinta, ini sebenarnya cinta nan tulus dari keping hati anak-anakku, Fathan dan Fathiyya.

 

Sejak kepergian abi mereka untuk tugas di Kuala Lumpur, sayu di mata binar mereka. Fathiyya yang akhir Desember nanti baru genap berusia 4 tahun, mungkin dapat dipahami jika merasa ditinggalkan begitu saja oleh abinya (karena sejak itu ia tidak mau terima telepon dari abinya).

 

Namun untuk kakaknya, Fathan yang sudah duduk di kelas 2 SD, rasanya sudah seharusnya mengerti dan memahami kepergian abinya untuk tugas. Namun tetap saja Fathan, putraku ini membatu, tak mau terima telepon abinya yang setiap jam breakfast n dinner rutin ngabsen buah hatinya.

 

Tiba-tiba Fathan & Fathiyya serasa memusuhi abinya. Setiap kutanya kenapa, mereka langsung diam seribu bahasa. Awalnya kupikir karena Fathan kecewa , kami tidak bisa mengantar kepergian abinya dari bandara tempo hari. Namun setelah berlalu lebih dari seminggu baru terlihat, Fathiyya hanya mau bertelepon dengan abinya kalau sekedar meminta oleh-oleh mainan impiannya, untuk bercerita yang lain-lain Fathiyya membatasi karena di ujung ceritanya Fathiyya akan bertanya “kapan abi pulang?” Lalu dia tidak akan terima jika jawaban abinya ‘nanti’ or ‘next week’ atau ‘next-next’ yg lain. Yang diharapkannya hanya satu jawaban ‘sekarang’, jika tidak dia akan langsung menangis meraung-raung!!

 

Sedangkan Fathan sedikitpun tiada kata terucap untuk abinya. Setiap Handphone ku berdering dan ternyata abinya yg menelpon, dia langsung memasang kedua tangannya untuk menutupi telinganya lalu pergi menjauh, berdiam diri disudut kamarnya.

 

Baru kusadar dalam diamnya putraku menangisi abinya , hatinya merindui abinya. Ia rindu bersenda gurau dan sholat berjamaah dengan abinya. Maka ia tak kuasa jika mendengar suara abinya, ia tak kuasa berkata-kata karena airmata yang tertahan telah mencekik tenggorokannya. Tiada kata untuk Abi, hanya hati yang merindui….

 

Pulanglah wahai bapak anak-anakku…

Go home soon, my dear husband.

We miss you so…

Dec 1st 2007

 

 

 

 

 

2 comments:

  1. sedihnyer...frankly speaking, I myself hate it if hubby have to leave me for a period of time..the sense of lost is there.
    tapi kita harus kuat, lebih2 lagi didepan anak2..yg terlalu merindui..especially when there is no goodbye kisses b4 the departure.

    Sis, jgn biarkan mereka memendam rasa.its not healthy...its good if u could come down to Kl to visit him...Yup..kids, they do miss their daddy even when they are actually closer to us....


    sayang2...abi kan perginya bertugas, demi mencari sesuap rezeki.....dont fret and be good kids yeah!!

    ReplyDelete
  2. Hik....hik...speechless....
    Thanks Sis, it means a lot to me.

    ReplyDelete