Thursday, November 13, 2008

Secret societies (menyesatkan anak kah?)

Rating:★★★
Category:Books
Genre: Biographies & Memoirs
Author:Michael Bradley
Muridku kedapatan membaca buku ini saat pelajaranku berlangsung.Benarkah buku ini menyesatkan pikiran anak?
Check this out!

21 organisasi perusak dunia dijabarkan dengan gamblang dibuku ini. Organisasi macem Triad, opus dei, ku klux klan, freemansory, knight templar, sion etc terpapar disini. Ternyata Perang dunia sengaja mereka letuskan. Konflik antar etnis mereka yang ciptakan, Premanisme dan terorisme, merekalah perumusnya. Melalui IMF tatanan ekonomi dunia hancur. Siphilis, virus Anthrax, HIV AIDS sengaja dicipta demi menghemat amunisi dan bubuk mesiu.

Kebiadaban mereka terpatri sejak setengah millenium lalu. Perbudakan, perjudian, prostitusi, penggundulan tanah, pemiskinan suatu bangsa adalah budaya ciptaan mereka. Ironisnya, mereka dipuja publik.

Satu tujuan mereka: seluruh bangsa menjadi budak dalam "satu pemerintahan Dunia"!

Dan tercatat seluruh presiden Amerika tidak pernah absen dari jajaran pimpinan salah satu organisasi perusak ini, termasuk Bill Clinton. Dan Obama? Waaah ini belum ditelusuri lagih.

Nah bener teu c ini menyesatkan anak? emang anak SMP bisa bikin organisasi begini kalo abis baca buku ini? kontroversial nih di antara para guru2, ada minta ortu anak dipanggil, ada yang karunyaeun...duuh kasian nih anak...gimana dooong???


19 comments:

  1. hmmm,mmg kelas berapa ummi?menurutku sewaktu anak tsb ingin membaca seharusnya didampingi ortu,jadi pertanyaan" yg akan ia ajukan karena keingin tahuannya tersalurkan.

    ReplyDelete
  2. Kelas 7 , berarti usianya 13 tahunan lah ya. Hmmm berarti bener donk ya kata Mr. Wakasek bahwa ortunya musti dipanggil, agar mendampingi anaknya. Tapi kasian anaknya cerdas, berkacamata ala kutubuku n mgk hanya sekedar haus pengetahuan, bukan anak yg tipikal destruktif gituh mba.
    *Bingung.Com.Euy*

    ReplyDelete
  3. Kelas 7 , berarti usianya 13 tahunan lah ya. Hmmm berarti bener donk ya kata Mr. Wakasek bahwa ortunya musti dipanggil, agar mendampingi anaknya. Tapi kasian anaknya cerdas, berkacamata ala kutubuku n mgk hanya sekedar haus pengetahuan, bukan anak yg tipikal destruktif gituh mba.
    *Bingung.Com.Euy*

    ReplyDelete
  4. Wah coba aza ditanya baik2, menurut dia apa sih yang menarik dan apa manfaat yang diambil dari baca buku itu???

    ReplyDelete
  5. aduh bu...yg menyesatkan itu buku2 pornografi..kalo buku2 macem itu, rasanya sih ngga ada batasan umur deh. Yg jelas, ortu n guru tetep berperan penting dlm setiap langkah klarifikasi. Jadi, kalo tu' anak mo dihukum, jangan hukum karena jenis buku yg dia baca, tapi kasih sanksi karena dia baca bukan pada waktunya............

    ReplyDelete
  6. barusan aku diskusi dengan suami, kebetulan suami juga guru, menurut kami bagusnya diskusikan dengan anak, kenapa dia tertarik membaca buku tersebut, dan tentunya kita juga baca tu buku biar diskusi nyambung, trus nyari bahan2 lainnya bersangkutan diinternet..
    anak2 seperti diatas jangan langsung dilarang baca itu buku, biasanya anak kalo dilarang malah tambah ingin tau..

    ReplyDelete
  7. Menurut saya sih ummi,pemanggilan ortu lebih bagus,umur anak tsb sudah dikatakan cukup untuk mengetahui sesuatu.Tetapi bukan bermaksud menyalahkan ortu murid tsb,hanya memberikan informasi ke ortu tsb,supaya mendampingi sang anak dikala sang anak sedang kerajingan mencari ilmu pengetahuan yg lain.Kalau ortu dipanggil dan salah persepsi,bisa" si anak akan di marahi oleh ortunya saat dirumah karna kejadian tsb,begitu pula dgn si anak murid tsb,mungkin ummi bisa menjelaskan dgn lemah lembut ke murid ummi,bahwa lebih baik membacanya di rumah saja ya nakk,bisa di dampingi ayah ibu,jadi kalau kamu ingin bertanya sesuatu yg ingin kamu ketahui,kamu bisa bertanya langsung kepada mereka ^-^
    hehehe...sekian ummi...

    ReplyDelete
  8. Subhanallah..Mba santy jadi seru juga ya ngajak suami, en opininya sama persis ma abinya anak2, qt kwatir dgn pemanggilan itu anak akan trauma, ortu jg salah persepsi. Padahal selalu ada nilai positifnya kan, hadduuh besok libur lagi...Khawatir Senin sdh keluar sanksi *feel guilty nih*

    ReplyDelete
  9. Aku bahkan mencoba menenangkan muridku, yg ga tenang justru sbagian guru yg keukeuh minta ortu anak ini dipanggil. Karena meski alasan murid cerdasku ini membaca SS hanya sbg referensi sejarah yg dikhawatirkan skolah dia jadi referensi teman2nya buat bikin gank. Dilematis jadinya. Makasih mba ella sumbang sarannya =D
    Nuhun jg mba Ida.

    ReplyDelete
  10. bukunya menarik. coba cari tau siapa ortunya. anak istimewa nih, tentu ortunya istimewa. di data anak kan ada pekerjaan ortu, pendidikan... jadi kegambar kayak apa orangnya. siapa tau politisi? :)
    kalau rumahnya deket, kenapa gak gurunya yg ke rumah? lebih nyaman mungkin caranya

    ReplyDelete
  11. bener teh...ni anak emang istimewa...sayangnya cuman qt yg beranggapan bgtu, school n ortunya malah nganggap dia aneh gmn dunk +(

    ReplyDelete
  12. nah emang berdasarkan RUU yg sdh ditetapkan nu kumaha atuh nu pornografi teh bu? eueuh ieu bahasanna beurat euy..

    ReplyDelete
  13. waah raisah jangan minta dibacain buku ini dulu ya... ^_^

    ReplyDelete
  14. Aku bahkan mencoba menenangkan muridku, yg ga tenang justru sbagian guru yg keukeuh minta ortu anak ini dipanggil tetapi khawatir salah persepsi itu. Karena meski alasan murid cerdasku ini membaca SS hanya sbg referensi sejarah yg dikhawatirkan skolah dia jadi referensi teman2nya buat bikin gank. Dilematis jadinya. Makasih mba ella sumbang sarannya =D

    ReplyDelete
  15. Assalamualaikun Wr. Wb.
    semoga Bu Nurul selalu sehat dan bahagia. Amien.
    Bu Nurul yang baik. Menurut saya, ibu tidak perlu khawatir anak didik ibu tersesat setelah membaca buku Secret Societies itu. Karena, buku itu tidak mengajak pembacanya mengikuti aliran tertentu. Buku itu hanya memaparkan secara singkat sejarah organisasi besar dunia yang "terlipat" lalu tersimpan rapi di negeri entah-berentah untuk kemudian menjadi X-File.
    Justru ketika anak didik ibu itu memahami sejak dini, bahwa tatanan masyarakat sengaja dirusak oleh para pengendali dunia ini, maka sejak itu pula anak tersebut akan memproteksi dirinya dengan baik. Tentu hal ini butuh kerjasama yang koheren antara orangtua, guru dan anak didik itu sendiri.
    Beruntung (menurut saya) ibu punya murid seperti itu. Dia lebih memilih buku berbobot daripada membaca majalah remaja yang hanya berisi iklan dan gosip semata, seperti bacaan remaja-remaja pada umumnya.
    Bu Nurul yang menyayangi murid, kabar tentang anak-anak kita yang kecanduan Narkoba, menggemari seks-bebas, lebih menyukai mall-mall serta diskotik daripada perpustakaan serta seluruh tempat yang menjadi "jendela dunia ilmu", adalah bukan "peristiwa kebetulan." Itu semua sesuai dengan rekayasa dan keinginan segelintir orang yang mengendalikan kebijakan dunia ini. Demikianlah buku itu, menceritakan rekayasa para elit dunia untuk mengendalikan seluruh masyarakat dunia.
    Dalam paragraf akhir pengantar buku itu, ditulis: Buku ini bukan “matahari”. Tapi bisa menjadi lilin bagi Anda. Meski perlahan dan pasti leleh, tapi sempat menerangi dunia yang disembunyikan komplotan penjahat itu. Meski sekejap mata, nyala lilin itu merobek kegelapan, memberi kesempatan sejenak, agar Anda melihat kengerian nyata terpampang di pelupuk mata Anda. Ya, ada hantu di sana, bersembunyi di lorong gelap untuk mengaburkan mitos dan realita. Untuk memperbudak orang-orang yang tidak bermata biru, tidak berambut pirang, tidak berkulit putih, tidak berhidung mancung.
    Bu Nurul yang baik hati, jika memang dibutuhkan, saya akan menjelaskan lebih dalam dan meluas tentang buku tersebut. Mohon maaf.

    Wassalam
    Anwar Aris
    Editor Buku Secret Societies :21 Organisasi Perusak Dunia
    Hp: 081393344000
    anwararis@yahoo.com
    RAJUT PUBLISHING
    Jl. Batu I no. 5BB Pejaten Timur JAKSEL 12510

    ReplyDelete
  16. Wa'alaykumsalam warrahmah wa barakah.
    Terima kasih Pak Anwar, Subhanallah saya langsung dpt comment editor buku yg istimewa ini. Thanks for ur support, saya sepakat sekali dgn pendapatnya. Ryanda memang istimewa, sebagaimana buku ini. Suami saya juga sependapat dgn Pak Anwar dlm memandang buku ini.
    Pihak sekolah mgkn belum membaca sepenuhnya shgga anak terpojokan. Tapi pd akhirnya semua terselesaikan dgn bijak, Insya Allah.

    ReplyDelete
  17. Semoga semakin banyak sosok guru seperti antum. Saya merasa ikut bersalah jika Ryanda harus terpojok karena membaca buku itu, karena saya yang mengemas redaksionalnya hingga buku itu terbit dalam bahasa Indonesia. Titip salam untuk Ryanda: saya pernah mengalami peristiwa yang sama dengan Ryanda sewaktu SMU. Saya akan mengirimi dia beberapa buku (termasuk novel) untuk semakin menambah wawasan dan ghirah membacanya. Bu Nurul tak perlu Khawatir, karena "buku hadiah" tersebut tidak berbahaya. Juga, saya ingin menghadiahkan beberapa buku RAJUT PUBLISHING kepada Ibu. Insya Allah bermanfaat. Terimakasih
    Wassalam

    ReplyDelete
  18. Subhanallah, Jazzakumullah khoir Pak Anwar.
    Terima kasih sebelumnya. Saya jadi ikutan seistimewa Ryanda nih ^_^

    ReplyDelete