Tuesday, June 17, 2008

Menjadi juara kelas, pentingkah?

Rating:★★★
Category:Other
"Ummi seneng ga kalo kaka juara kelas?"
"Ummi pengen kaka ranking satu ga?"
"Ummi doa ga supaya kaka juara kelas?"
Serangkaian pertanyaan itu mengejarku saat kami menikmati makan siang kesorean selepas les renang kemarin.

Fathan, putraku mau naik kelas tiga tahun ajaran yang akan datang Sekarang sedang musim penilaian selepas ulangan umum minggu lalu dan minggu yang akan datang raport kenaikan kelas sudah dibagikan

Wacana juara kelas ini selalu berulang setiap musim pembagian nilai ulum. Sepertinya memang digaungkan oleh guru-guru di sekolah umum bagaimana memotivasi anak dengan berlomba-lomba mendapat nilai tertinggi dikelas.

Termasukdikelas putraku, beberapa kali pada semester2 sebelumnya dia nampak kecewa saat mendapati hasil raportnya tidak masuk 5 besar. Dan ia nampak puas sekali saat pernah diumumkan kepala sekolah sebagai yang terbaik di kelas satu dulu.

Benarkah menjadi juara kelas adalah target utama bersekolah?
Benarkah semua ikhtiar belajar ini bermuara untuk mendapat ranking satu?
No way!
Sayangnya pemahaman ini telah beredar dalam tatanan berpikir anak. Anak berlomba-lomba mengejar nilai, bukan ILMU nya. Bahkan segala cara ditempuh untuk mendapat nilai terbaik, dari mulai les ini itu, begadang demi belajar, hingga begadang demi bikin contekan (yang ekstrim jual beli nilai dengan gurunya, naudzubillahi mindzalik).

Lalu dimanakah hakikat belajar sesungguhnya?

PS. Dear my son, ummi selalu berdoa mohon Allah berikan yang terbaik untuk kaka. Untuk menyenangkan ummi, kaka tidak harus menjadi juara kelas. Ummi lebih bahagia kalau kaka senang bersekolah, mencintai belajar, dan menikmati setiap ilmu yang kaka peroleh. Pokoknya ummi happy kalo kaka happy *)
Perjalanan belajarmu masih panjang, maka sekolah tak layak menjadi beban.

5 comments:

  1. juara kelas? harus! kudu! wajib! heheheheh.......dalam artian untuk pemacu belajar semangat, nah kalo pake prinsip sedapetnya, gimana mo cari ilmunya.

    ReplyDelete
  2. yaa jangan pake prinsip sedapetnya donk...tapi juga jangan sengotot-ngototnya dunk...nyantei aje alon-alon asal juara *)

    ReplyDelete
  3. penting banget sich nggak juga... tapi sebagai motifasi penting juga kalee...,

    ReplyDelete
  4. menurut ku siy....
    penting jika anaknya emang cerdas, mampu dan bahagia serta bisa menikmati saat belajar.....
    tapi menjadi gak penting kalu kemampuan otak anak tidak sampai kesana, dan
    belajar menjadi beban.....
    setiap orang berbeda......kemampuan berbeda....
    yang penting adalah proses belajar bukan hasil akhir....
    hasil akhir adalah suatu bonus atas kerja kerasnya.....
    salam kenal ya....

    ReplyDelete
  5. Se7!!!
    Makasih sudah sharing opininya mba...
    Salam kenal juga ☺

    ReplyDelete