Monday, September 15, 2008

Hatiku malu T_T

Telingaku memerah, tubuhku terasa dingin, tak berani mengangkat wajah lagi. Kata-kata suamiku menghujam dadaku laksana pedang Zulfikar, sakit namun sejatinya adalah obat bagi sakitnya hatiku.

Its just a trivial thing, hanya masalah kecil bin sepele namun ternyata memperlihatkan betapa aku lebih kecil dan kerdil sebagai manusia. Astaghfirullah...

Berawal jumat kemarin, dikelas 7H aku menangkap basah seorang siswa asyik membaca komik Avatar disaat teman-temannya yang lain mengerjakan tugas dariku. Waktu kudekati, ia mengaku salah karena khilaf dan tidak keberatan dengan "kebijakanku" menyita komiknya. Case is closed! ( I thought ).

Sabtu paginya waktu nyantei nonton anak-anak maen layangan dengan abinya, aku memamerkan komik hasil sitaanku (anak-anakku emang doyan melalap komik avatar maupun filmnya). Mereka terlihat senang, dan langsung bergantian membacanya. Waktu sang abi ikutan baca, aku langsung cerita asal muasal komik sitaan itu. Kupikir tidak ada yang salah saat aku membawa komik itu pulang. Ternyata komik itu mengundang ceramah dari sang abi. "Sungguh, Allah tidak akan menzalimi seseorang walaupun sebesar zarrah," Suamiku menghujaniku dengan Surat An-nisa ayat 40 lengkap dengan artinya yang sungguh menampar hatiku. "Kembalikan lagi ummi komiknya, meski anak itu memang salah, melanggar aturan dan ikhlas komiknya disita ummi. Tapi tetap ummi tidak berhak membawa pulang komiknya, itu bukan milik kita."

Duuuh kok aku ga mikir sampe situ ya...jadi terbayang wajah innocent siswaku. Hatiku diserbu rasa bersalah. Malu sekali dihadapan Allah.
Ingin rasanya segera bertemu siswaku untuk mengembalikan haknya, sayang waktu itu masih hari sabtu, artinya aku harus menunggu hingga minggu berlalu. Sabaaaar menahan malu...

Dan tadi pagi, senin kelabu untukku. Setelah tergesa-gesa kucari siswaku, ternyata dia absen karena sakit. Waktu kutanya teman sebangkunya dimana rumahnya, ternyata jauh sekali (1,5 jam perjalanan) secara waktuku mepet kalo harus kerumahnya. Jadi semakin dihinggapi rasa bersalah...hik...hik...

Duhai hati...sabaaar...


6 comments:

  1. pelajaran yang berharga untuk bu guru..:)

    Alhamdulillah, ada yang mengingatkan, dan hati yang malu itu tanda keimanan masih menempel kuat di lubuknya.

    ReplyDelete
  2. ehm..bu guru sita ya...bawa pulang...soalnya bu guru pengen baca juga...!!! wakakakak...

    ReplyDelete
  3. Kalo menyita barang siswa/wi itu, apa barang sitaannya gak ditaruh disekolahan ?

    thanx for sharing ya mbak, walaupun thia bukan guru tapi setidaknya thia dapat pelajaran dari sini

    ReplyDelete
  4. harusnya taro disekolah kalo msh mendidik tapi kalo komik r benda2 yg tdk mendidik biasanya langsung di peti es kan ...tapi bukan peti es yang dirumah bu guru harusnya he..he...

    ReplyDelete
  5. Neng, suamiku mah komo, N-Gage yang disita dari siswanya. Dibawa kerumah pula da ditaro di sekolah, yang lalu-lalu, dikasihin ama guru laen da disogok ku si murid. Ga mendidik. So I think you don't feel that you are going to own that book, arent you? Kembaliin, tapi tetap dia musti tau dia salah dwonk... Btw, udah we kadona komik Avatar ari pada seneng mah nya? Hahaha...

    ReplyDelete
  6. eiiiit moso sekelas ibu kepsek ngadona komik avatar...kacidaaaa!

    ReplyDelete