Friday, April 4, 2008

Hari Penuh Air Mata

Ini hari DISTRO (DIbuat STROess!) bangeet secara dari pagi buta ( ngga buta banget sih…) sudah dikejar-kejar orang tua siswa. Jam 06.05 pas aku masih mandiin kaka n dede, pintu depan ada yang ketok-ketok. Kupikir itu c mba, khadimat yang biasa bantu-bantu dirumah. Kok ya pake jalan depan en tumben bisa datang sepagi ini, ngga biasa-biasanya, pikirku.  Setengah berlari sambil gendong dede yang masih naked, aku buka pintu. Loh ternyata Ismet (bukan nama sebenarnya), anak didikku yang sudah bolos 5 hari.

 

Didampingi bapaknya, mereka berdua kupersilahkan duduk. Alhamdulillah aku sudah dengan atribut seragam pemda + jilbabku, secara biasanya mandiin anak-anak masih dengan baju kebesaran (berdaster ria). Sambil memangku putriku yang masih porno abiss, aku dengarkan curhat sang Bapak yang katanya sejak tahu Ismet bolos dan sudah terjerumus ngobat, mabuk, dan pacaran, setiap malam hingga shubuh sang bapak menyusuri setiap ruas jalan, gang, warung-warung sampai rumah kosong demi menemukan Ismet. Setelah ditemukan, Ismet langsung dibawa menghadapku (secara walikelasnya gitu loh…tapi jaka sembung ya???!). Ia diminta bapaknya bersumpah didepanku untuk tidak membolos lagi. Ini bukan dalam rangka hyperbola tapi beneran bersumpah karena bapaknya yang lumayan military style itu tidak mau anaknya bolos lagi secara Ismet ini sebulan lagi mau Ujian Nasional (kelas 9).

 

Sampai disekolah jam 07.30, ternyata sudah ditongkrongin 4 pasang orang tua murid yang mau konsultasi tentang anak-anaknya.

 

1. Ibu dan Ayahanda Erawan.

Mereka berdua sudah hampir give up menghadapi temperamental putranya, Erawan. Merka bilang Erawan ini salah asuh sejak tinggal dengan neneknya di Brebes (Loh yang ngasuh harusnya sopo toooh..kok ya nyalah2i asuh???!) . Setelah panjang lebar berbincang, finally they give up. Erawan sudah tidak mau sekolah lagi, dia mau kerja saja biar bisa gonta-ganti HP katanya (Hadduuuuh ijazah SMP aja ga ada gimana mau bisa kerja buat ganti HP???) Padahal ujian nasional tinggal sebulan lagi, bertahan Er…bentaaar lagi….

 

2. Ibunda Ismet

Nah ini ibunya Ismet yang pagi tadi bapaknya kerumah. Sambil bercucuran air mata ia bercerita, bahwa Ismet selalu dipukuli bapaknya setiap ketahuan mabok atau pacaran. Makanya Ismet berani kabur dari rumah dan bolos sampai 5 hari. Tidak surprise juga dengar  cerita ibunda Ismet ini secara lihat bapaknya tadi pagi meski terdengar suaranya bijak tapi tetap berkesan garang.

 

3. Ibunda Alif

Waktu ibunda Alif dtg kesekolah aku masih di Gerai Halo (ijin bentar keluar sekolah) karena limited time mengurus pemblokiran kartu halo suami yg hilang beserta communicatornya. Tiga kali hp ku berdering guru piket mengabarkan ada tamu menungguku disekolah. Loh bukannya sudah kutemui semua??? Aku sempat bertanya-tanya. Ternyata tamu yg berbeda. Oalaaaaah guys…sepagian sudah ngos-ngosan nih, give me a break plizzzzzz!!

 

Setiba disekolah ibunda Alif sudah nunggu 1 jam katanya. Maaf ya bu!!! (Ga pake janjian sih)

 

Sebelum berkata-kata ibunda Alif sudah berkaca-kaca, lalu..tes…tes…berderailah…

Ono opo Iki??? Wadduuuh…aku jadi bingung secara Alif anak yang manis, pendiam dan  ga  neko-neko. Daaan kasus yang laiinnnya masih ngantai…mau ditambah apalagi nih??

 

Ternyata ibunda Alif ini curhat sejak ayahnya Alif meninggal dunia 3 tahun lalu Alif menjadi sangat pendiam dan ibu yang sibuk bekerja menggantikan tugas menafkahi ketiga putranya ini merasa berdosa karena belum bisamemberi waktunya bertemu denganku atau untuk sekedar menanyakan perkembangan putranya yang mau ujian nasional. Dan kemarin Alif kepergok ibundanya sedang menangis didepan adik-adiknya, menangis karena kasihan lihat mamanya bekerja keras untuk biaya  mereka. Subhanallah…dan mengalirlah cerita sedih itu…

Alif yang baik hati namun tak berdaya karena keadaan ekonomi yang tidak memadai.

 

4. Ibunda Ishak

 Beliau sempat mendengar bagian akhir dari curhatnya ibunda Alif (jadi ga enak juga…) secara beliau datanglangsung duduk bersama-sama.

 

Kasus Ishak ini hampirkebalikannya kasus Alif.  Ishak dengan orang tua utuh, bergelimang harta, namun tersesat bersama arus globalisasi yang makin  g jelas mau ke mana, ke Barat kah dengan hedonisme atau ke Timur yang sedang hilang identitas ketimurannya. Ishak memang sedang dipuncak pencarian identitas…semua yang baru ingin dia coba…ada yang menawarkan arak dengan merk baru hingga obat anjing gila terbaru pun dia ingin coba. Efeknya yang tadi nya rangking satu sekarang dia masuk 10 besar di kelasnya dan masuk gank anak gaul di luar sekolah. Mudah-mudah belum terlambat merangkul kembali Ishak ke jalan yang lurus ya bu…Insya Allah.

 

Alhamdulillah…hari penuh air mata terlalui sudah…hari penuh tarbiyah yang mungkin tak setiap kita akan mendapatinya lagi…

 

Duhai Rabb terkasih...Kau saja yang mengetahui yang terbaik bagi kami, mudahkanlah segala sesuatunya, tunjukkan jalan yang terbaik bagi kami. Amiin.

2 comments:

  1. Astagfirullah, anak-anak sekarang seperti itu ya mbak?

    Duh, kalo nanti punya anak musti gimana dong?

    ReplyDelete
  2. Kalau punya anak nanti ya menikah dulu pastinya, kenalkan Islam secar kaffah Insya Allah anak punya filter yg kuat, ortunya harus istiqamah pastinya...setuju????
    Sok lah nikah di doakan...^_^

    ReplyDelete