Friday, April 11, 2008

Berakhir Penantian…sungguh berakhir penantian itu…

Tiap-tiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati (QS. Al-Ankabut (29):57)

 

Dalam hening malam baru tersadar pada judul postinganku semingguan lalu, Berakhir penantian: Nyelip diagenda Kampanye HaDe Pisan.Dalam postinganku itu sebenarnya hanya untuk mengingatkanku jadwal kampanye HaDe di Cirebon pada Ahad, 6 April 2008, rencananya di acara itulah anak-anak akan bertemu sang abi. Ternyata, sungguh skenario Allah berkata lain.

 

Sabtu 5 april, selepas subuh suami menelpon mengabarkan bahwa Epa, ayahanda kami meninggal dunia. Saat itu aku sempat shock karena sungguh aku masih menanti pertemuan dengan epa sekiranya lebaran nanti, berharap masih bertemu epa meski hanya untuk menatap matanya yang teduh. Suamiku terdengar lebih tegar mungkin karena seminggu lalu masih sempat bertemu bahkan ngobrol banyak dengan epa saat takziah meninggalnya mba fatimah.

 

Speechless, masih sesegukan aku meminta kali ini suamiku dapat memperjuangkan tiket pesawat untuk kami bertiga (karena minggu lalu kehabisan). Perjalanan kali ini begitu mendadak namun sungguh pertolongan Allah begitu dekat, Ia sesuai prasangka kita. Mulai dari Tiket kereta api hingga pesawat tidak ada kendala meski booking ticket semua dlm keadaan mepet, dan selalu pas tiket dapet pas mau jalan…(kebayang kan ngos-ngosannya…), bahkan sempat ketinggalan pesawat yang pertama (karena waktu 10 menit buat ambil boarding pass-nya dipake buat ngobrol dgn mantan Menperindag pas di depan loket Merpati nya!!! Abi tanggung jawab neh!!!)

 

Ternyata berakhir penantian itu bukan di acara kampanyenya HaDe di Cirebon, namun di bandara juanda anak2 melepas rindunya ketemuan dengan abinya. Pelukan hangat bertubi-tubi nih untuk abi tercinta, padahal baru 16 hari ga ketemuannya sudah ala sinetronan gini pelukannya, gimana yang ga ketemuannya berbulan-bulan 

 

Sampai di Branta, Madura, epa sudah dikebumikan. Kami hanya sempat ziarah ke makamnya. Menyusuri jalan berpasir putih menuju makam Epa ada yang menyesakkan dada, Epa yang tak pernah banyak bicara bagiku matanya penuh bercerita. Betapa ia tak meminta apapun dari kami anak-anaknya, cukuplah melihat semua anaknya bahagia menjadi obat bagi hatinya.

Gundukan makam Epa masih basah, namun pasirnya tetap begitu putih dan lembut (karena Branta dekat dengan laut, makamnya pun berpasir putih, pasir laut).Untuk pertama kalinya dalam hidupku pasir putih tak lagi berwarna indah yang ceria untuk bermandi matahari dan air laut, kini pasirputih bernuansa duka namun damai. Epa maafkan kami. Duhai Rabb ampunkan ia, sejahterakan dan hangatkan ia di alam kuburnya.

 

Allhummaghfirlahu, warhamhu wa’afiehi wa’fuanhu…

 

Epa, berakhir penantian itu…sungguh berakhir sudah penantian untuk pertemuan indah dengan Sang Rahman Rahiim….

 

 

*Berakhir penantian: nyelip di agenda Hade (Skenario Allah diatas Rencana manusia)

http://ummif2.multiply.com/calendar/item/10023/Berakhirnya_Penantian_Nyelip_di_Agenda_Kampanye_Hade_Pisan_Euy

13 comments:

  1. Semoga diberi kelapangan di alam sana..dan selamat ketika dibangkitkan..
    Semoga diberi kesabaran bagi yang ditinggalkan..
    Allohummaghfirlahu warhamhu wa'afiihi wa'fuanhu..

    ReplyDelete
  2. Intan ikut berduka cita ya, Mbak... Semoga Epa akan tetap menuai ibadah dari anak2nya yg sholeh dan solehah seperti Mbak... Insya Allah...

    Hai. siapa yg orang Pamekasan? Rumah ortu Intan juga di sana, kita dulu suka ke brenta kalo malam sa'ban...

    ReplyDelete
  3. Mba Lake' & Nya Timah.... sengko sadar ga bakal lagi ketemu langsung dengan Mba Lake dan Nya Timah..., ga ada lagi tatapan tajam Maba Lake' sambil duduk di kursi plastik putih sambil menyilangkan kakinya, ga ada lagi hitungan angka satu sampe sepuluh dengan bhs Jepang yang sering Mba Lake ajarkan buat sengko, Yayan dan Fefen..., untuk Nya Timah, sengko ga bakal lagi ngeliat Nya Timah gigit bibir karena gregetannya, tidak ada lagi tawarannya yang damai untuk ngajak sengko sarapan setiap kali sengko jalan pagi ke rumahnya... Mba, Nyah... sengko ikhlas ko untuk tidak bertemu langsung nanti setelah sengko pulang ke Branta... sudah dulu ya..., boleh khan Le`.., cowo Madura Nangis....

    ReplyDelete
  4. dari yang selalu mencintaimu.. Fauzan Adzim Maroko....

    ReplyDelete
  5. Mba Lake'... sudah lama nggak dengar sebutan ini...

    ReplyDelete
  6. Makasih doanya.
    Mudah-mudahan someday kita bisa ketemuan ya di Brenta ^_^

    ReplyDelete
  7. Allah anugrahkan airmata untuk setiap manusia kan ada gunanya, selain untuk kesehatan ya untuk melerai duka di hati. Menangis itu sehat kok Fauzan ^_^
    Pasti banyak kenangan Fauzan dan Mba Lake....meski mba Lake tak bicara tapi hatinya pasti bangga pada fauzan.

    ReplyDelete
  8. Mereka pasti tahu Fauzan sayang mereka...pasti malaikat sudah mengabarkannya...

    ReplyDelete
  9. Mereka pasti tahu Fauzan sayang mereka...malaikat pasti sudah mengabarkannya...

    ReplyDelete
  10. innalillahi....
    semoga dilapangkan kuburnya...

    ReplyDelete