Tuesday, May 6, 2008

Ketika Anak Menggugat

Rating:★★★★★
Category:Other
Adzan Maghrib baru saja berkumandang, putraku baru selesai berwudhu. Kami bersiap sholat berjama'ah seperti biasa. Putraku biasanya paling semangat jadi imam kami, karena sholatnya bisa lebih cepat daripada kalau umminya yang jadi imam katanya he..he..

Tapi kali ini Fathan tidak bergairah jadi imam shalat, dia nampak lemah lesu. Aku menawarkan diri menjadi imamnya kali ini. Fathan masih acuh tak acuh pada tawaranku. "kenapa sayang?" tanyaku, tergelitik pada sikapnya yang tidak biasa.

"Ummi kenapa sih abi sudah ga pernah pulang ke Cirebon lagi?" Fathan bertanya dengan nada sayu. Oooo ternyata Fathan masih memikirkan abinya. Ahad lalu juga dia terbangun lebih pagi karena berhalusinasi mendengar suara abinya di kamar mandi.

"Abi kan masih sibuk ka, tapi kaka kan bisa telpon setiap waktu" jawabku
"Emang gaji abi berapa sih Mi kerja di sana?"
"Emang kenapa ka?"
"Abi kerja disana jadi ga bisa pulang ke Cirebon, emang gajinya besar? Keluar aja deh Mi, cari kerja di tempat yang lain aja biar bisa pulang ke Cirebon. Ga papa gajinya kecil juga." Putraku merajuk,matanya mulai berkaca-kaca.
"Hmmm...ka..." aku mengatur nafasku, pernyataan putraku kali ini begitu menyesakkan dadaku. Kurangkul tubuhnya merapat padaku. Fathan duduk dipangkuanku, tertunduk lesu.

"Ka, abi kan bukan hanya bekerja, abi sedang berjuang. Untuk ummat, untuk Ummi, untuk kaka dan dede. Jadi bukan uang saja yang sedang dicari, lebih dari itu sayang. Kalau abi semakin giat berjuang,Allah akan semakin sayang sama abi, sama kaka dan dede. Semakin banyak juga pahalanya. Jadi semakin banyak pahala bisa nabung untuk dapet tiket masuk surga. Waaah nanti asyiiik deh kita semua masuk surga, ya kan ka???" jawabku mencoba menghiburnya.

" Tapi kan Mi kerja di tempat lain juga bisa dapet pahala...trus bisa pulang ke Cirebon juga," fathan menjawab masih dengan wajah tertunduk. Airmatanya jatuh satu-satu membasahi mukenaku. Duuuh Gusti...hik...hik....

"Ya sayang, tapi sekarang kata Allah mungkin yg terbaik Abi berjuangnya disana dulu. Lagian kan dua bulan lagi juga kita kan pindah ke Bandung. Insya Allah ga lama lagi kan kita kumpul lagi sama abi." Ku hapus air matanya dengan ujung mukenaku. Putriku ikut-ikutan berkaca-kaca. "Ummi, dede juga mau ikut ke Bandung, mau ketemu abi."

"Iya dong semua ikut ke Bandung. Sudah ah kaka jangan nangis lagi nanti dede sama ummi jadi ikutan nangis deeh. Sekarang kita sholat dulu yuk. Berdo'a untuk abi, ummi , untuk semuanya. Ayo kaka semangat!!! Masa jagoannya ummi dan abi nangis he..he.." aku coba mencairkan suasana, mengalihkan pembicaraan sebelum mata air di mataku puecaaaaaaaaaaah!!!!

Duhai hati...teguhlah!!!


PS: Mr.FZF...buku Mahasiswa Menggugat nya sudah ada yang nyaingin niiih...

4 comments: