Saturday, April 28, 2012

Malam minggu bicara cinta

 
Dulu zaman aku  SD sudah ada yang namanya cinta monyet. Biasanya  mulai tumbuh  pada anak kelas 5 atau kelas 6, murid putra menggoda murid putrid atau sebaliknya. Kata-kata yang digunakanmasih bahasa anak yang polos, jauh dari kata-kata kasar apalagi yang menjurus pada pergaulan bebas. Biasanya hanya sekedar titip-titip salam atau menggoda dengan kata “adeuh..” lalu setelah itu selesai. Tidak ada follow up ‘jadian’, ‘pacaran’ apalagi hubungan serius lainnya. Dan kemudian berlalu begitu saja. Itu zaman aku SD, berarti sekitar 25 tahun yang lalu (euleuh aku sudah tuir ya…) 
 
 
Lain dulu lain sekarang. Jangankan anak SD, sekarang anak Play Group pun sudah ada yang bisa centil-centilan,  cubit-cubit pipi temannya yang sesama usia 2-4th sambil melirik ala playboy/playgirl. Duh hadeuh…lutunyaaa tapi dilematis ya…
 
Kalau anak playgroup sudah begitu apalagi anak SD, SMP dan SMA, it must be much more complicated !! Suatu ketika saat menjemput anak-anak kami pulang sekolah Fathiyya bercerita, “Ummi, Mawar temen yayu tadi diganggu Marwan, tempat pinsilnya diambil”
 
“oya?kenapa diambil? Mungkin mau pinjam yay” jawabku sekenanya.
 
“Bukan mi, mungkin Marwan suka sama Mawar” Fathiyya menjelaskan dengan wajah polos dan datar.
 
“ooo kalau suka harusnya bilang ya, boleh suka tapi bersahabat saja dengan siapapun, jangan malah mengganggu temannya ya” kataku. “Kalau yayu Fathiyya ada yang suka ngga? “ tanyaku (iseng banget nih umminya he..he..)
 
“Banyak mi,” kali ini Fathan yang menjawab dengan semangat.
 
“Oya?” aku surprise. “Siapa aja ka?”,tanyaku sambil melirik putriku yang masih cuek bebek.
 
“Banyak, ga bisa disebutin”, jawab Fathan kali ini ikutan pake gaya cuek bebek goreng. Kalau begini aku jadi tambah penasaran tapi bingung mau tanya apa khawatir wacana akan berkembang melebar dan mendalam sementara ilmuku belum selebar dan sedalam lautan ;p
 
“Oooh Irsyad salah satunya ya ka?” kali ini abinya yang menimpali dari balik kemudi.
 
“Iya kali,” jawab kaka singkat.
 
“Loh kok abi lebih tahu?” aku jadi heran, biasanya abi tidak ‘aware’ untuk urusan begini, tapi kok sekarangg jadi lebih tahu.
 
“Iya  soalnya abi pernah lihat Irsyad cubit pipi yayu padahal kan Irsyad temen sekelas kaka ,” nada 

 suara abi terdengar galau, ga rela putrinya punya fans he..he…
“Bener gitu ka?”, aku masih belum yakin. Yang ditanya tak bergeming. “Ooo temen sekelas kaka ya yang banyak suka sama yayu ya ka?” tanyaku lagi, ini fakta yang menggelitik sekaligus bikin aku penasaran.
 
“Iya, tapi kelas 4 sama kelas 5 juga ada” akhirnya Fathan buka suara.
 
“Bener gitu yay, kakak kelasnya banyak yang suka sama yayu?”, tanyaku pada putriku, yang 
ditanya malah angkat bahu . “Iya gitu?,” dia malah balik bertanya. “Yayu mah ga tau, biarin ajah ah” lanjutnya dengan gaya cuek brewek. Alhamdulillah hatiku lega mendengar jawaban polos putriku yang masih berusia 7,5tahun. Fitrah anak-anaknya masih terjaga.
 
Nah berbeda ya kalau yang ditanya kaka Fathan  suka siapa atau disukain siapa pasti jawabannya 
panjaaaaang dan laaamaaa…perlu bab khusus nih bahasannya. Secara  diakan sudah ABG sekarang, sudah jadi kakak tertua disekolahnya, sudah akil baligh, sudah seharusnya bisa membedakan yang haq dan yang bathil, yang halal dan yang haram, yang maslahat dan yang mudharat. He is no more just a kid but a teenager now, means I have to learn much more about teenager’s life, love and laugh, wanna teach me please???

No comments:

Post a Comment