Sunday, December 14, 2008

MENGGUNCANG BAYI & BATITA, MEMATIKAN!!!

Rating:
Category:Other
Tahukah Anda, beberapa tahun silam, ahli kedokteran mengidentifikasi satu jenis penyakit yang serius pada bayi, namanya "Sindrom Kematian Mendadak"
--> Salah satu pemicunya adalah guncangan pada tubuh bayi..

Pernah melihat orangtua yang melempar-lemparkan bayinya ke udara lalu
menangkapnya untuk mendengar sang bayi tertawa? Atau mengguncang-guncang
bahunya keras sambil berekspresi lucu?

Tapi, jika Anda melakukan demikian, maka berhentilah. Dan jika melihat orang
lain berbuat begitu pada bayi mereka, cegahlah, karena sangat berbahaya.
Selain itu, Rata-rata sekitar 100 bayi di Jerman setiap tahun meng alam i kerusakan parah di otak karena mereka diguncang-guncang pengasuhnya, yang hampir disemua kasus, "terlalu terbebani". Laporan mengenai angka tersebut
berdasarkan sensus dari unit penyakit langka anak-anak di Jerman. Asosiasi
dokter anak di Jerman memperkirakan angka bayi yang meng alam i trauma
akibat diguncang-guncang, sebenarnya lebih tinggi lagi.
Guncangan keras selama lima detik saja sudah cukup untuk merusak
fungsi-fungsi otak," kata profesor Hans-Juergen Nentwich, anggota dewan
direktur asosiasi tersebut.

Mengapa guncangan pada bayi bisa bermuara pada kematian?
Menurut ahli kedokteran tadi, ini dikarenakan bayi yang masih sangat muda
belum bisa menahan kepalanya sendiri lantaran otot lehernya yang lemah.
Akibatnya, jika bayi terguncang badannya, kepalanya akan bergoyang ke depan
dan belakang. Goyangan ini yang mengakibatkan kerusakan otak serta
pendarahan di d alam otak dan pada permukaan otak.

dapat menimbulkan masalah serius pada otak sang bayi, dan dapat
mengakibatkan masalah yang berlangsung permanen, seperti:
1. kerusakan otak
2. cerebral palsy
3. kebutaan
4. epilepsi
5. kesulitan berbicara
6. kesulitan belajar
7. kesulitan koordinasi
8. serangan jantung,
9. dan keterbelakangan mental.

Berikut TIPS Mencegah
* Jangan pernah mengguncang bayi di bawah umur 3 tahun, dengan alasan apapun
juga.
* Saat Anda menggendong bayi Anda, jangan lupa untuk selalu menyangga kepala
bayi Anda dengan tangan.
* Beritahukan pentingnya melindungi kepala bayi Anda kepada baby sitter atau
pengasuh bayi Anda.
* Pastikan semua orang yang dekat dan sering menggendong bayi Anda tahu
benar bahayanya seorang bayi jika diguncang-guncang atau digoyang.
* Jika dengan sengaja/tidak sengaja, Anda mengguncang-guncang bayi Anda,
segera bawa bayi Anda ke dokter untuk diperiksa nginkan. Pendarahan di d
alam otak hanya dapat
diobati jika anda segera memberitahukan kepada dokter bahwa
Anda baru saja mengguncang bayi anda. Cara ini akan menyelamatkan
Pada beberapa orang anak bahkan dapat menimbulkan kematian. Ini dikenal
dengan shaken-baby-syndrome.

Kenapa berbahaya?
1. Bayi memiliki kepala lebih besar dibandingkan dengan anggota tubuh yang
lain, dan otot lehernya masih lemah. Jika diguncang, kepalanya akan
tersentak ke depan dan ke belakang.
2. Sentakan-sentakan itu akan otak dan merusaknya.
3. Pembuluh darah kecilnya akan ikut rusak, menimbulkan pendarahan di otak
dan sekitarnya, dan juga di mata bayi.
Resiko terbesar adalah pada bayi dibawah satu tahun, tapi tidak menutup
kemungkinan dapat terjadi di usia yang lebih besar.
Yang harus diwaspadai adalah guncangan-guncangan ini dapat terjadi justru
ketika kita asyik bermain dengan sang bayi. Karenanya ada beberapa permainan
dan aktivitas yang harus dihindari untuk mencegahnya, antara lain:
1. Melempar bayi ke udara
2. Lari-lari sambil membawa bayi di punggung atau di kepala
3. Kuda-kudaan (bayi naik ke punggung, naik ke kaki dan digoyang-goyang)
4. Memutar bayi

Jangan lupa mengingatkan orang-orang di sekitar sang bayi , seperti
saudara-saudaranya, pengasuhnya, kakek-neneknya, untuk tidak mengguncang
bayi.

- *One shaken baby in four dies.*
Some studies estimate that 15% of children's deaths are due to battering
or shaking, and an additional 15% are possible cases of shaking.
- Of the 37 children that died in Florida in 1995-96 *13 died from a
combination *of Shaken Baby Syndrome/ Head Trauma.
- *Of the thousands that survive death, serious injury usually occurs.*
"SBS" victims range in age from a few days to a few months old; the
average is six months.
- *More than 60% of the victims of Shaken Baby Syndrome are male. *
- *Almost 80% of the perpetrators of Shaken Baby Syndrome are male*
These Shaken Baby Syndrome Statistics are scarry, at best...

*"GOD hears more than u say, GOD answers more than u ask & GOD gives more
than u desire ; realize it"*

PS: Thanks buat mama daanish postingan milist nya.
Btw infonya akurat ga c kebenarannya???Secara dulu Fathan n Fathiyya paling doyan di 'lempar-lempar' ke udara, terus my parenting Mom yang notabene nya american aseli bilang 'that's good 4 their heart development, nah lo?#$%

11 comments:

  1. walo belum punya baby... tapi hmmm... wajib disave neeh

    ReplyDelete
  2. Yuuuuk, sapa tau habis nge save trus punya baby =P

    ReplyDelete
  3. Yaaa Lingga buat ceritanya doooonk, jangan lupa awal cerritanya Lingga married dulu ya =P

    ReplyDelete
  4. wuah, dl baby ghin suka diguncang dalam gendongan kain kl mau bo2, krn itu jurus ampyuh ^_^
    sama ga ya sama guncangan2 diatas?
    nauzubillah, smg ga ape2 deh baby ghin

    ReplyDelete
  5. Beda dong mba, kalo pake kain namanya dibuaian, digeyong-geyong basa china na mah, itumah aman lah Insya Allah.

    ReplyDelete
  6. iya ummi,kami dijepang sudah diberitahu penyakit ini.Waktu rayhan baru lahir,kan saya menginap di RS selama 1 minggu,selalu ada bimbingan untuk merawat bayi dsbnya.Nah,dokter bilang,jgn pernah mengangkat si bayi keatas berusaha menyenangkan sehinngga membuatnya tertawa,karna dipenelitian yah spt yg dijelaskan umi itu..berbahaya bisa menyebabkan kematian,naudzubillah mindzalik...

    ReplyDelete
  7. ooo Innalillah jadi memang benar ya sedemikian bahayanya, meski sudah usia 2 tahun? meski anak kita sdh bisa lari n sdh kuat lehernya?

    ReplyDelete
  8. tfs ya mbak...aku sering guncang2 anak-anak nih. Harus dihentikan.....

    ReplyDelete
  9. oya??? anak siapa mba yg diguncang-guncang????

    ReplyDelete