Sunday, July 27, 2008

Tentang awan, celoteh dini hari

Rating:★★★
Category:Other
Jumat riweuh, sebelumnya kupikir ini hari kelabu secara serentetan jadwal yang menanti garang sedari jam 06.00 hingga lepas ashar nanti. Namun ternyata pelangi itu masih ada sesaat setelah hujan pertanyaan dari putra-putriku...

Kabut, embun dan awan samakah?

Memandang kabut yang menyelimuti rumah kami dini hari tadi mengundang tanya dihati putraku.

"Ummi sama ngga awan, kabut dan embun?" tanyanya lagi. Aku masih sibuk dengan portofolio tugas siswa-siswaku, secara hari ini ngajar jam pertama, jam 06.30 TENG!
" Hmm semuanya dari partikel yang sama kayanya, titik-titik air yang menguap...hmmm nanti kita cari referensi yang lengkap tentang itu ya ka." jawabku, sekenanya. Fathan nampak tidak puas, matanya memandangku kecewa tapi apa daya, pagi ini hari sibuk untuk seisi rumah.

"Ummi dede juga mau tanya tentang awan dong." Putriku tiba-tiba ikut nyeletuk.
O no! Not now darling...
"Bisa ngga sih kita naik ke awan?" Fathiyya tetap serius dengan pertanyaannya. Beda dengan kakaknya yang sok scientific bin sophisticated, Fathiyya pertanyaannya masih versi bayi he...he...
"Ya ngga bisa dong de, awan itu titik-titik air yang menguap!" Kakaknya menjawab ketus.
"Tapi dede pernah kok liat orang berdiri diawan!" Fathiyya menimpali dengan nada yang tak kalah garang.
"Hah? Siapa orangnya?" Fathan penasaran, aku yang sejak tadi sibuk dengan papers ditanganku ikutan pasang telinga, penasaran juga. Pasti yang lagi baca penasaran juga pengen tahu orangnya kan?! *)

"Iiih kakak sih ga liat, dede sama mba yang liat orang itu berdiri di awan." Fathiyya berseloroh bangga.
"Iyya tapi siapa orangnya? Pasti dalam mimpi dede kan?"
"Ngga! Bukan dalam mimpi ko, beneran! Tanya aja mba!" Mereka saling mencibir, suasana memanas.
"Iyya tapi siapa orangnya Deeeee!!!!" Fathan sudah mulai kehilangan kesabarannya.
"Superman, waktu itu dede liat sama mba di TV Superman bisa naik awan" Fathiyya menjawab dengan santai diikuti satu cubitan mendarat di tangannya dari kakaknya yang merasa diperdayai. Dan "hwaaaa...ummi...kakak cubit dede....hik..hik..."
Kupeluk putriku tanpa bisa menahan senyum...he..he...pagi ini sungguh berpelangi indah sekali...

3 comments: