Rating: | ★ |
Category: | Other |
Setiap orang tentu punya alasan sendiri mengapa memutuskan memiliki blog, membuka satu ruang hidup didunia maya, membuat jejak didunia virtual. Ada yang membuat blog sebagai aktualisasi diri , ada yang menjadikannya armada bisnis, media pamer(an)/show room, media dakwah, media curhat, media sosialisasi (berteman, bersahabat, dst) , bahkan ada yang menjadikan blog sebagai BANK (media penyimpanan dokumen) maupun media trashing (pelemparan sampah otak).
Suatu ketika pernah kubaca postingan link site nya Londo Ireng, may Allah bless him n his 4 kids dari dek Fathia Raenad. Bang Londo ini sempat koma di RS.Elizabeth Singapura karena kecelakaan di tol Semarang. Dalam koma itu putranya yang sulung mencurahkan segala kesedihannya sebagai sulung dari 4 bersaudara yang telah piatu (umminya meninggal dunia), sedang abinya (bang Londo) terkapar tak berdaya.
Dan beberapa bulan lalu, saat "surfing bebas" menemukan homesite nya almarhumah bunda inong , beliau telah berpulang September tahun lalu. Membaca tulisan-tulisan sederhana beliau membuatku menangis lagi. Bahkan seorang ikhwan di Singapura membuat link site dan testimony tentang beliau: "Bacalah tulisan beliau...Beliau telah pulang ke Rahmatullah..Ketika aku membaca ceritanya mata aku berkaca-kaca....Walaupun aku tidak mengenali beliau..Ternyata dalam tulisannya beliau seorang ibu dan isteri penyayang..."(Bin abu bakar).
Banyak hikmah dari keduanya.
Dari "rumah" multiply nya, Arie, putra Bang Londo menyampaikan pada dunia tentang kerinduannya pada sang abi, tentang munajatnya memohon kesembuhan abi tercinta, dan Subhanallah...Puluhan comment menghampiri, doa pun mengalir dari sahabat-sahabat maya Bang Londo....
Begitupun dengan Almarhumah Bunda Inong, kepergiannya meninggalkan cinta yang terus mengalir dari blogspot nya. Puluhan visitor menyatakan kekaguman atas tulisan-tulisan beliau yang menginspirasi serta memotivasi. Tulisannya menjadi salah satu bukti kasih sayang yang mengalir deras pada Zidan dan Syifa, kedua buah hatinya.
Subhanallah kekuatan sebuah ruang di dunia maya telah memberikan kontribusi besar bagi jiwa yang hidup didunia nyata.
Karenanya kalau putraku bertanya buat apa blog ini? Jawabnya sebagai HERITAGE untuk kalian wahai anak-anakku. Usia manusia rahasia Allah, maka jika usiaku telah sampai waktunya perjumpaan dengan kekasih sejati, Allah Yang Rahmaan Rahiim, Rumah pelangi ini mencatat sejarah kasih sayangku pada kalian.
Momen-momen manis bersama kalian, perjalanan tentang kalian, pun perjalanan mimpi serta gagasanku tersusun rapi dalam rak-rak di Rumah pelangi ini.Bahkan sahabat-sahabat yang kumiliki di Rumah pelangi ini hakikatnya adalah sahabat bagi kalian. Yang pada mereka kelak ku titip putra-putri ku untuk belajar tentang kehidupan meniti Siratal Mustaqim.
Kelak tiba masanya, jika habis masaku didunia, Rumah pelangi menjadi rumah kalian yang hangat, yang padanya kalian dapat menemukan ku sebagaimana aku apa adanya. Jika kalian menjadikan Rumah pelangi sebagai rumah dakwah yang didalamnya terdapat ilmu yang bermanfaat maka Insya Allah mengalirlah amalan sholeh bagi ku juga bagi kalian. Namun sebaliknya, jika saat aku menanti hari akhir dialam kubur kelak, kalian menjadikan rumah ini tempat sia-sia maka menangislah aku dalam siksa-Nya, Naudzubillahi min dzalik.
Terlepas dari kehidupan kalian di dunia nyata maupun didunia maya ini, ada kehidupan di kampung akhirat yang menanti kita. Sudah cukupkah bekal kita untuk membangun rumah yang indah di kampung akhirat kelak?
Tidak ada lagi warisan terbaik untuk kalian, selain Al-Quran. Seluruh kekayaan, kepandaian, ketampanan maupun kecantikan adalah milik Allah. Kalian pun milik Allah yang akan diperkarakan dan dimintai pertanggungjawaban. Karenanya peluk Islam erat-erat, jadikan Quran sebagai panduan hingga perjumpaan di kampung akhirat kelak.
PS: Fathan,semoga pertanyaanmu terjawab sudah. So bantu perahu kertas ummi berlayar hingga sampai ke pantai ya sayang *)
Ada yang punya alasan lain???