Monday, March 31, 2008
Imunisasi HALAL , namun mematikan
Wajib dijadikan rujukan para ibu yang punya balita, yang lainnya sunnah.
Sudah banyak yang jadi korban imunisasi mematikan. Maka kenali apa yg diberikan pada buah hati kita.
Imunisasi Halalan Thoyyiban adalah WAJIB. Marilah bersama-sama kita cari Imunisasi HALAL. HALAL = Holistik, Alamiah, ILAhiah, dan ILmiah
Sunday, March 30, 2008
Single mom's day out: Wisata Rumah ke Rumah
Kisah weekend panjang yang langka (secara tanggal merah n hari kejepit nasional sudah abiss) namun tetap ga matching dengan dad’s schedule. Yaaah whatever happened libur must go on with or withour d’beloved dad! Ternyata rada uniq liburan kita karena ga nyadar qita singgah dari RUMAH ke RUMAH secara banyak tempat wisata n resto sekarang judulnya pake istilah RUMAH…ada Rumah sosis, Rumah Strawberry, Rumah Kayu dsb. Nah inilah kisah kasih weekend panjang tanpa abi…alaporan nih Bi…
Thursday, March 20th
EyangAyah, EyangIbu, Uncle Rama, Aunt Wulan, Zaqi n Sofwan nginep dirumah. Yippiyyy yeyyyyeee…rame seruuuu…liburnya ga sepi nih….
Terus sorenya seperti kata abi, kita ajak eyang makan di RUMAH makan ALam Sari, makan dibawah sunset, di pantai Kejawanan (satu2nya pantai reliable yang tersisa di Cirebon).
Friday, March 21st
Jadi nih ke Bandung, meski abi sedang road show di Garut trus jadwalnya sampe Selasa ga akan ke Bandung yaa nda pa2…liburan must go on tooooh….
Maen ke RUMAH uyut di Sari jadi…kangeeeen…abi juga ditanyain uyut, kemana aja hayyoooo?
Saturday, March 22nd
Habis nengok RUMAH Ciwaruga…bayar mingguan tukang-tukang yg ngebangun…menghirup udara segar sambil menikmati bunga liar yg bersemi depan rumah, terus meluncur lagi nengok
Tapi pas nyampe RUMAH SOSIS wuiiiih….terbalas sudah dendaaaaaaaam!!! Makan nasi bakar ijo and makan sosis segede-gede tangan orang gede sambil berenang mandi bola asyiiiiik….lupa deh sama macetnya…lupa deh sama abinya ..he..he..
RUMAH SOSIS ini spesialis sosis tapi ada juga kok kesukaan abi: nasi soto…aman
Sunday, March 23rd
Pegel-pegel sih tapi gimana lagi dooong liburan
Selesai lunch sebelum pulang Fathiyya mampir dulu ke salon Memory di Dago…creambath n cukur dulu…biar ke
Monday, March 24th
Nambah nih liburnya…permintaan abi kaan sapa yang bisa nolak coba…syar’i laaaaah alasannya biar pulang ke
Alhamdulillah malamnya jam7.30 abi datang...een menutup liburan dengan Romance Dinner di RUMAH NENEK yang ciamiiik itu. Walau semua nampak lelaaaah (abi paling cape pastinya!) tapi liburannya happy ending kan meski tanpa abi....
Bilang apa dong sama d'hero???
So, Laporan selesai...perlu laporan keuangan beh?
Saturday, March 29, 2008
AAC @some perceptions
Pertama baca novel AAC, dua tahun lalu, pas booming layar lebarnya aku baca ulang novelnya sebulan lalu. Eeen setelah dapet sms n telpon yang bernada questioning “Rul sudah nonton AAC ?” penasaran juga untuk nonton. Menariknya setiap yang nonton punya persepsi berbeda tentang AAC ini. Secara penasaran nonton 3 kali dengan orang-orang yang berbeda, and listen 2 their perseptions or conclusions:
Pertama, nonton dengan sobat di sekolah, guru fisika, sekaligus rekan sebelah mejaku @teachers room. Ini masih pakai acara sesegukan bareng dari awal nonton sampe tamat. Kesimpulannya, “Ummi kalau begini ceritanya, berarti para suami jangan recommend nonton AAC ya”.
Nah Lo!!
Kedua, nonton dengan my mom and my sister in law. Waktu tahu adikku sudah nonton di PC saat mampir ke
Yang kedua ini sudah ga pake acara sesegukan, sibuk distribute tissue 2 my mom n my sister een sibuk chatting secara jadi guide akhwat2 yang duduk diseberang blok, tapi masih berkaca-kaca lah.
Kesimpulan the girls: “ Ya Allah sedih banget ya…,”
Speechless..hik..hik..
“ Emang boleh nikahin wanita Kristen Koptik?!”
“ Fahri mbalelo deh! Ga bisa tegas jadi Imam!”
Ketiga (mudah-mudahan bukan yang terakhir), nonton dengan d’beloved husband. Akhirnya setelah hopeless mengingat jadwal c mas ga ada yg matching, tiba juga saat ditunggu-tunggu, pas ada road show sehari di
Wah kalo yang ketiga ini boro-boro sesegukan, ga konsent lah secara terganggu ma communicator c mas yang krang-kring-krang-kring hampir setiap 10 menit (Ga bisa off dulu ya Pak?).
“So, bagus ga Mas AAC nya? Ga nyesel
“ Bagus”
“ Mas nonton ga sih? Nangkep ceritanya ga sih?” Aku jadi sewot juga, kok ya leumpeung-leumpeung aje!
“ Nonton dong Mi.”
“ Kesimpulannya?”
“ Yaaah gimana yaaa…” Suamiku masih acuh tak acuh, terus seperti berpikir keras(eeh beneran ya mas mikirnya..). “ Bagus kok, sosialisasi talaqi pada masyarakat, membumikan cadar, dan poligami”.
“ Tah!! Kesimpulannya?” Aku masih mengejar persepsi yang bisa mewakili para bapak.
“ Yaa kalo mau poligami cari yang sudah sakit atau uzur gitu ya Mi…”
“ He..he…”
“ Atow sekalian…kalo mo poligami jangan tanggung-tanggung, dua2nya yang cantik, kaya, pinter, dan sholehah he..he..”
Gubrag !! ka kolong bapa satar buleneng!!!!
So, any other perseptions?????
Thursday, March 27, 2008
Innalillahi, karena Allah sayang padanya...
Siang sekira jam 14.00 aku masih menengok seorang rekan guru yang baru melahirkan saat telpon dari suamiku berdering, " Ummi doakan mba Fatimah sedang kritis, kata dokter harapan hidupnya tinggal 10%". Deg! Berita itu membuat jantungku serasa berhenti berdetak...duuh Gusti mudah-mudahan diberikan yang terbaik.
Mbak Fatimah, kakak iparku di Madura baru menjalani operasi karena kanker rahim. Tapi Allah berkehendak lain, Allah saja lah tahu yang terbaik. Jam 4 sorenya, aku masih homevisit ke rumah siswaku yang bermasalah, suamiku telpon lagi. Suaranya parau diujung sana...firasatku....benar...mba Fatimah telah berpulang ke Penggenggam Jiwanya. Innalillahi wa innailaihi rajiun. Allahummaghfirlaha warhamha wa'afihi wa'fuanha.
Saat mendapat berita itu suamiku masih di gedung DPRD Bandung, pendampingan pemaparan visi-misi Cagub Jabar. Dan Allah memudahkan segala sesuatunya hingga ia bisa bertolak ke Madura...
PS: Dear My beloved husband...maafkan kalau akhirnya kami tak bisa mendampingimu (keabisan tiket)...kami hanya dapat kirimkan doa untuk mba Fat maupun semua keluarga yang ditinggalkan...come home soon savely please.......
Tuesday, March 18, 2008
Friday, March 14, 2008
Dosakah ia yang masih merindu?
Air mataku jatuh satu-satu...menderas selaksa hujan diluar sana...
Sms itu kuterima semalam, saat hujan lebat mengguyur, kedua anakku sudah tertidur di sisiku dan aku berdebar menanti telpon dari suamiku. Ternyata sang suami masih briefing hingga belum sempat menelpon untuk menutup hari itu dengan doa bersama sebagaimana biasanya. Sms itu kuterima, sms seorang ibu dua anak yang 2 tahun lalu suaminya meninggal.
Ass. ummi udah tidur? disana hujan? diBandung hujan besar. Kemarin saya ziarah ke makam suami. Lagi-lagi saya ngerasa sendiri ketika harus naik ke mobil dan meninggalkan area pekuburannya. Sebagian dari diri saya ingin tetap tinggal disana setidaknya bisa menatap gundukan tanah yang didalamnya ada jasad orang yang amat saya cintai. Dosakah saya yang masih saja merindu dan ingin berbagi dengannya?
Duuuh gusti...speechless...hik..hik...seuntai doa panjang ku titip pada-Mu Rabb. Rinduku pada sang suami larut sudah dalam air mata syukurku karena Allah memberikan tarbiyah tak ternilai dari sms seorang istri tanpa suami malam itu.
P.S: Untuk Mom's Mira, U'r not alone...Allah is d' perfect companion.
Thursday, March 13, 2008
Nyaris masuk sungai...
KISAH DARI DESA SIPAT
Rombongan calon gubernur atau wakilnya yang tengah menempuh perjalanan ke berbagai daerah adalah fenomena biasa belakangan ini. Namun, bepergian ke pelosok daerah yang infrastrukturnya belum memadai sehingga menimbulkan risiko menjadi sisi lain cerita dari perjalanan itu.
Itulah yang dialami calon gubernur (cagub) Ahmad Heryawan dan rombongan ketika menuju Desa Sipat, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Minggu (10/3). Menuju ke desa itu ditempuh sekitar 3,5 jam dari Kota Bogor. Iringan delapan mobil harus melewati sebagian besar jalan dalam kondisi rusak. Tempat tersebut belum pernah dikunjungi cagub atau cawagub.
"Tempat itu terpencil. Kondisi sebagian besar jalan rusak berat dan sempit. Kalau berpapasan dengan mobil lain, harus ekstra hati-hati," kata Koordinator Media Ahmad Heryawan Center, Fahrus Zaman Fadhly (34).
Meski demikian, perjalanan tetap lancar sampai tujuan untuk memenuhi undangan bertemu dan berdialog dengan warga setempat. Acara dilakukan di bawah denda sebab hujan lebat.
Sekembalinya dari desa itu, rombongan harus melalui jembatan darurat yang di atasnya hanya terdiri dari susunan balok. Ketinggian jembatan sekitar 15 meter dengan lebar 4 meter tanpa pagar pengaman. Di bawahnya, sungai yang cukup lebar dengan arus deras menganga. Meski papannya cukup tebal, hujan yang baru turun menambah risiko karena tambah licin.
Jika terperosok, tak ayal lagi mobil akan jatuh ke sungai. Saat itu sekitar pukul 17.00. Sopir mobil yang ditumpangi Ahmad Heryawan cukup cekatan. Mobil dengan selamat meniti jembatan. Demikian pula mobil urutan kedua. Fahrus di mobil urutan ketiga hanya bersama sopir.
Nyaris masuk sungai
Mobil kemudian melaju pelan di jembatan mengikuti dua bilah papan memanjang sesuai dengan posisi roda. Namun, tiba-tiba saja mobil tergelincir hingga hampir terguling. Roda depan kiri keluar jalur karena papan yang licin. Jarak antara badan mobil dan tepi jembatan hanya tersisa sekitar 40 sentimeter.
"Waktu mobil tergelincir, saya kaget luar biasa. Takut sekali. Kalau tidak hati-hati, mobil sudah jatuh. Tidak tahu apa yang terjadi kalau terperosok ke sungai," katanya.
Mobil kemudian berhenti sebentar untuk diangkat bersama-sama warga sekitar dan kembali ke jalurnya. Selanjutnya, kendaraan itu sampai di seberang diikuti mobil lainnya. Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kecamatan Tenjo.
Fahrus mengakui, pengalaman itu yang paling menakutkan selama melakukan sosialisasi. Meski demikian, dia tidak kapok dan berniat melanjutkan perjalanan ke daerah lain.
Ahmad mengatakan, infrastruktur semacam itu perlu diperbaiki. Sepanjang Jalan Bubulak, Darmaga, Leuwiliang, Sadeng, dan Jasinga dalam kondisi kurang layak dan sebaiknya diperlebar. Volume kendaraan yang melintasi kawasan tersebut cukup tinggi, tetapi jalannya sempit. (dwi bayu radius)
P.S: Mas Fahrus Zaman Fadhly yang sholeh, ndak boleh skip cerita lagi ya...ngga seru jadinya!!!
Tuesday, March 11, 2008
I'm just his wife!!!
Ini mimpi buruk di siang bolong...setjara waktu putriku tanya kapan abinya pulang refleks aku tanya ke sekretaris yang ngatur jadwal suamiku. " Afwan pak, kapan ya Pak Fahrus ada waktu luang sehari atau dua hari dalam waktu dekat ini?"
Suara Mr. Secretary terdengar ramah namun tegas menjawab pertanyaanku dari ujung horn HP-ku. "Ooo jadwal Pak Fahrus Insya Allah setelah tanggal 15 April mungkin ibu bisa buat janji dulu."
Gubrag!!!! Whuaaaaaa....hik...hik...hik...I'm not his customer or client or even pejabat or something like that laaah...I'm just his wife!!! Do u recognize my number? My voice? My heartzzzzzzzzzzzzzzzzz!!!!!!
Weak up Mr. Secretary!!!!!
Wednesday, March 5, 2008
Telpon Ibu Cagub Jabar dari Pematang sawah
Pagi tadi selepas menebus obat lagi untuk Fathiyya, the beloved husband called me, “Ummi jadikan ke Bandung? Abi masih di Bekasi, ada pertemuan dengan para petani disini. Ini dengan bapak dan ibu cagub juga. Ade Fathiyya sudah baikan kan Mi? O’ya nanti ada yang mau ngobrol dengan Ummi”. Klik. Telpon ditutup. Aku masih bengong, masih mencerna kata-kata suamiku waktu lagu Assalamu’alikum nya Opick terdengar lagi dari my HP.
Kali ini suara teduh seorang wanita yang menyapaku. “ Assalamu’alaikum teh Nurul, maaf nih Akh Fahrus nya sering ninggalin teh Nurul dan anak-anak. Bapak senang sekali ditemani Akh Fahrus. Subhanallah Akh Fahrus sangat dekat sekali dengan para wartawan, menggawangi pelaku media dengan piawai. Bapak bisa jadi berita headline dimana-mana. Jarang loh di DKI sekalipun...bla...bla...bla...”
Hiruk pikuk diseberang sana membatasi percakapan hangat kami yang mengalir bak secangkir teh hijau di pematang sawah pagi itu. Terakhir, Ibu Cagub tak lupa menanyakan anak-anakku dan menyelipkan do’a untuk mereka. Sungguh pagi yang hangat setelah semalaman tadi hujan turun lebat.
Jazzakallah Khair, syukran Ibu Netty Heryawan atas telponnya.
P.S: Mas Fahrus, ndak boleh Ge eR ya harus tetap rendah hati dan tidak sombong, rajin menabung dan membantu ibu...eee ummi...
Perempuan dan Perawan?
Haruskah seorang perempuan menyandang identitas dirinya sebagai perawan atau bukan perawan?
Selasa, 4 Maret 2008
Today is my day off. Selasa asyik kalau kata putriku. Asyik karena biasanya pada setiap selasa, seharian penuh aku bersama putra-putriku. Dari mulai memandikan mereka, antar-jemput sekolah dan les, hingga hangout di tempat favorit mereka. Tapi hari ini karena Fathiyya masih sakit, jadilah selasa asyiknya dirumah saja. Tapi ternyata yang sakitnya malah minta ini-itu, dari mulai jeruk shantang sampe lele hidup (maksudnya setelah puas ditonton, bisa digoreng). Maka berangkatlah aku ke pasar tradisional, setelah sebulan ini mengandalkan tukang sayur yg didorong.
Semua belanjaan termasuk pesanan Fathiyya sudah dengan cepat masuk keranjang belanjaanku, waktu sudut mataku menangkap pepes ikan mas kesukaan putraku. Mampirlah dan transaksi pun terjadi. Dan disinilah kata-kata itu kudengar untuk kesekian kalinya selama aku disini. Usai aku bayar sang pepes ikan, uang kertas sepuluh ribuannya dikibas-kibas ke dagangannya sambil bergumam “laris manis, perawan sing tuku (perawan yang beli)” .
Gubrag!! Duuh kok ya aku jadi illfeel gitu dengernya...apa penting menyebutkan kata perawan itu! Bukan saja karena aku merasa keibuan ku tidak diakui, tapi aku jadi ingat kajian perkuliahan dulu. Seorang dosenku sempat mengkaji bahwa di Indonesia menggunakan istilah gadis dan perawan untuk mengidentifikasi/menyebut seorang perempuan yang belum menikah dan masih virgin. Dan masyarakat menjadi mudah sekali men-judge wanita dari sisi itu. Sementara Allah tak pernah sekalipun membedakan wanita dari statusnya.
Aku jadi resah karena ini bukan yang pertama kali ke-ibu-anku tak diakui. Waktu ngantri di Bank pernah seorang lelaki menyapa, “silahkan mba duluan, sama gadis saya harus mengalah.” Duuh kalo saja aku bawa buku nikahku pasti aku sodorkan untuk disimak dengan baik-baik.
Terus waktu aku diskusi tentang poligami dengan para orang tua murid disekolah anakku, ada seorang ibu tanpa ragu menunjukku sambil berkata ” monggo mba nurul kasih pendapat, anak perawan nih biasanya lebih banyak baca buku.”
Duuuh ya mau protes gimana lagi coba? Bukan protes poligaminya, tapi ‘anak perawan’ nya itu lo!! Bisa kan kalo ganti jadi ‘anak perempuan’ gitu...atau ya ‘perempuan’ saja...kayaknya lebih teduuuh!!
Monday, March 3, 2008
Kopdar dengan orang Aberdeen...Insya Allaah.
Start: | Mar 25, '08 |
End: | Mar 27, '08 |
Location: | Sumedang r Bandung? |
Yaaa wis...mudah-mudahan kali ini kesampean ya say kita ketemuan...biar Raisya n Faiza ga penasaran belum ketemu Ummi F2 .
Reuni English UPI '97 ers on Lia's Wedding
Start: | Mar 8, '08 11:00p |
Location: | Kiara Condong, Bandung |
Ngapelin pacar...
Start: | Mar 6, '08 2:00p |
End: | Mar 9, '08 3:00p |
Location: | Villa cinta, Kota Kembang |
Travel is booking in advance, tapi ko ya masih ketar-ketir bisa berangkat apa ngga secara anak2 belum pada sehat betul dan yang paling ga reliable nya, jadwal sang pacar menurut isu bapak sekretarisnya, beliau ini tepat di jadwal ngapel kita bakal ada road show di Jawa Barat Selatan...(dmana coba? Au ah gelap!!!)!! Gubrag!!!!
Berdo'a...berdo'a...berdo'a....