Almarhum Amrozi, Ali Gufron, dan Imam Samudra, ditembak mati tanpa ditutup matanya..
Menurut Kepala Pusat Penerangan Hukum Jasman Pandjahitan, ini merupakan permintaan ketiganya kepada pihak Kejaksaan Agung sebelum dieksekusi. "Terpidana dieksekusi, tidak ada ditutup matanya," ujarnya (Kompas.Com)
"Ini atas permintaan ketiga terpidana untuk tidak menutup mata saat eksekusi dilakukan," kata Jasman.
Umumnya, eksekusi mati dilakukan dengan menutup mata terpidana seperti yang dilakukan terhadap terpidana mati atas kasus narkoba, Anthony dan Samuel. Menurut rohaniawan yang mendampingi warga Nigeria itu, tubuh keduanya ditutupi memakai karet dari ujung kaki hingga kepala, seperti mumi.
Amrozi, Mukhlas alias Ali Ghufron, dan Imam Samudera alias Abdul Azis, akhirnya dieksekusi. Sekitar pukul 00.00 Amrozi dkk tewas di depan tiga regu tembak yang melakukan eksekusi di perbukitan Nirbaya, Nusakambangan.
Embay Badriyah dikawal warga untuk menyaksikan pemakaman anaknya terpidana mati bom bali I, Abdul Azis alias Imam Samudra di kampung Lopang Gede, Serang, Banten, Minggu
Takbir menggema ketika ribuan orang mengantar jenazah, Abdul Azis alias Imam Samudra ke pemakaman keluarga di Kampung Lopang Gede, Serang, Banten, Minggu (9/11).
Setiap membaca, mendengar, dan melihat lagi berita tentang eksekusi ini ada kehampaan dihati. Islam akan semakin berjayakah dibumi pertiwi ini? Ataukah menuju kehancuran?
PS: Duhai Ummi Badriyah, aku iri padamu, pada ketegaranmu, pada tawadhumu, pada tawakal mj, pada senyum ikhlasmu.
Teriring doa untukmu wahai ummi. T_T
Semoga Alloh SWT memberi tempat yg terbaik untuk mereka.............
ReplyDeleteSemoga mereka mendapat tempat yang baik di sisi-Nya dan keluarga mereka diberi ketabahan
ReplyDeleteterima kasih sharing-nya mbak
Speechless neng..
ReplyDeleteAmiin Ya Ghofur ya Rahiim
ReplyDeleteAmiin Ya Ghofur ya Rahiim
ReplyDeleteAmiin Ya Ghofur ya Rahiim
ReplyDelete............................
ReplyDeletesemoga apa yang dilakukan mereka bertiga tidak sia-sia ....
ReplyDeletesemoga amal ibadahnya diterima Allah SWT,
ReplyDeletebagaimana perasaan nurul, seandainya nurul adalah korban bom bali? kehilangan anak, saudara atau suami?
this one is hard...should we honour them ? or condemn them?
ReplyDeletei just dont know....but they were braved..
Amiin
ReplyDeleteAs a moslem,I wish they were husnul khotimah.
ReplyDeleteWallahu'alam teh, pastinya perasaan ini dalam dilema. T_T
ReplyDeleteWallahu'alam teh, pastinya perasaan ini dalam dilema. T_T
ReplyDeleteAmiin.
ReplyDeleteSaya juga baca entry ttg Amrozi cs di blog Antum, TFS
Bagi Kak Hana...Islam tidak mengajar kita berkeras....mereka mahu berjuang...tetapi salah tindakannya....akhirnya, terlihat oleh dunia bahawa islam itu militan....padahal islam sebenarnya amat berkasih sayang..............mahu menentang kekufuran..tetapi ramai rakyat jelata yg terkorban.....
ReplyDeleteSemoga Tuhan ampunkan dosa dosa mereka............
I totally agree kak...unless on the war macam in Palestine
ReplyDeletebuat ummi hanna , anda coba tengok saudara2 kita yang berada di poso , 3000 kaum muslimin di bantai oleh kaum musyrikin ,sadiis ,tanpa berperi kemanusiaan.....bom bali 1 dan 2 hanyalah lonceng bagi kaum muslimin untuk bangkit dan berjihad ,jangan salah pahan dengan pengabdian mereka ...mati 3 tumbuh 3000, ALLAHUAKBAR.
ReplyDeleteInsya Allah
ReplyDelete